Capaian Pajak 65 Persen, Dirjen Pajak Yakin Target Tercapai
Reporter
Ahmad Fikri (Kontributor)
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Rabu, 18 Oktober 2017 19:01 WIB
TEMPO.CO, BANDUNG - Direktur Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan Ken Dwijugiasteadi mengatakan target perolehan penerimaan pajak hingga hari ini baru 65 persen. “Kita 65 persen hari ini dari target Rp 1,27 (ribu triliun). Sudah tidak ada revisi, sudah APBNP (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan),” katanya di Bandung, Rabu, 18 Oktober 2017.
Ken mengklaim masih optimis perolehan target tercapai. “Kalau saya orang pajaknya, optimis. Optimis, dong, saya,” ucapnya.
Simak: Sri Mulyani Sebut Google Sudah Bayar Pajak
Dia mengaku belum ada kejaran baru untuk menggenapi perolehan pajak negara. “Enggak. Kita cuma mengingatkan supaya yang masih punya tunggakan, yang masih harus bayar lagi, bayar lagi. Pajak itu gotong royong. Kala gotong royong, semua bisa. Enggak ada yang enggak bisa,” ujarnya.
Ken menuturkan semua warga negara wajib membayar pajak. “Cuma PPH (pajak penghasilan) itu, yang bayar pajak itu, yang punya penghasilan di atas PTKP (penghasilan tidak kena pajak), bukan berarti di bawahnya enggak bayar, PPN (pajak pertambahan nilai) bayar. Kalian beli air kemasan, beli permen, itu bayar PPN,” tuturnya.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat II Adjat Djatnika berujar, di wilayahnya, perolehan pajak tembus 70 persen. “Jawa Barat II sudah 70 persen dari target Rp 34 triliun,” katanya kepada Tempo, Rabu.
Adjat mengatakan masih ada waktu untuk menggenapi target perolehan pajak di wilayahnya, kabupaten/kota di bagian utara Jawa Barat. “Alhamdulillah bagus. (Perolehan pajak itu) dari industri pengolahan, kan daerah Jabar II itu daerah pantura, itu kawasan industri. Optimis, masih 2,5 bulan lagi. Kita usahakan terus,” ujarnya.
Adjat mengaku perolehan pajak di wilayahnya tahun lalu gagal mencapai target. Namun tahun ini perolehannya membaik. Dia mencontohkan, perolehan terbesar tahun ini disumbangkan perbaikan data dari program Tax Amnesty tahun lalu. “Tahun sekarang meningkat. Kita juga mengecek yang tidak ikut Tax Amnesty, terutama yang kita dahulukan,” ucapnya.
Menurut Adjat, perolehan pajak di wilayahnya tahun ini diproyeksikan naik 34 persenan. “Banyak industri yang meningkat. Bukan jumlahnya bertambah, tapi industrinya berkembang, seperti penjualan mobil dan perumahan,” tuturnya.
AHMAD FIKRI