Menkeu Diminta Pilih Dirjen Pajak yang Mampu Memimpin

Rabu, 11 Oktober 2017 16:48 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan tos dengan Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi, usai mengikuti sidang pembacaan putusan uji materi UU Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak (Tax Amnesty), di Mahkamah Konstitusi, 14 Desember 2016. Dala

TEMPO.CO, Jakarta - Masa jabatan Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi akan berakhir dalam waktu dekat. Dia pensiun pada awal Desember 2017.

Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis Yustinus Prastowo mengatakan pemerintah harus segera mencari penggantinya. "Segera pilih Dirjen (Pajak) yang benar, baik, mengerti apa yang harus dijalankan dan bisa menindaklanjuti semua," kata dia di Tjikini Lima, Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2017.

Yustinus juga menekankan kemampuan Dirjen Pajak baru dalam memimpin. Pasalnya, dua tahun ke depan merupakan tahun politik. Kondisinya diperkirakan tak akan mudah bagi ekonomi Indonesia.

Sebelum memilih Dirjen Pajak yang baru, Yustinus menyarankan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memetakan masalah dan kekuatan Direktorat Jenderal Pajak. Profil peta tersebut bisa dijadikan indikator untuk memilih sosok Dirjen Pajak yang dibutuhkan.

Yustinus memperkirakan Sri Mulyani akan menunjuk langsung pengganti Ken Dwijugiasteadi. Pasalnya, waktu pemilihannya terhitung singkat jika menggunakan skema seleksi terbuka lewat lelang jabatan.

Jika Menteri Keuangan ingin menunjuk langsung bawahannya, Yustinus mengusulkan prosesnya dilaksanakan dengan sistem panel. "Jadi calonnya bisa di-assess tim yang membuat proses lebih terbuka dan ada banyak informasi," ujarnya.

Namun Yustinus lebih memilih lelang jabatan. Meski memakan waktu lebih lama dibanding penunjukan langsung, lelang jabatan dinilai lebih terbuka dan tepercaya.

Dia mengatakan lelang jabatan juga bisa memunculkan sejumlah nama. "Kalau lelang itu bisa melalui keppres (keputusan presiden), orang-orang tertentu bisa masuk, seperti Faisal Basri, Amien Sunaryadi, dan Sudirman Said," ucapnya. Lelang juga bisa membuka kesempatan bagi mantan CEO untuk ikut bursa pemilihan.

Proses lelang jabatan Dirjen Pajak dilakukan terakhir kali pada 2015. Saat itu, Sigit Priadi Pramudito yang terpilih. Namun dia hanya menjabat sepuluh bulan. Sigit mengundurkan diri karena merasa tidak mampu memenuhi target penerimaan pajak Rp 1.294 triliun.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

3 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

4 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

5 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

5 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

24 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Banggakan Rasio Pajak Orba, Begini Respons Direktorat Jenderal Pajak

35 hari lalu

Prabowo Banggakan Rasio Pajak Orba, Begini Respons Direktorat Jenderal Pajak

Respons Direktorat Jenderal Pajak terhadap pernyataan Prabowo Subianto yang membanggakan rasio pajak era Orba.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

36 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dampak Menggunakan Materai Palsu, Bisa Mengurangi Pendapatan Pajak Negara

38 hari lalu

Dampak Menggunakan Materai Palsu, Bisa Mengurangi Pendapatan Pajak Negara

Penggunaan meterai palsu secara marak bisa mengganggu sistem pajak dan merugikan negara

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

45 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Rafael Alun Tetap Dihukum 14 Tahun Penjara di Putusan Banding

45 hari lalu

Rafael Alun Tetap Dihukum 14 Tahun Penjara di Putusan Banding

Rafael Alun Trisambodo, bekas pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, dalam putusan banding tetap menjatuhkan vonis 14 tahun penjara. Dengan denda Rp 500 juta.

Baca Selengkapnya