Telkom Berencana Akuisisi Operator Seluler

Reporter

Editor

Kamis, 21 Juni 2007 01:29 WIB

TEMPO Interaktif, Singapura:PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom), berencana mengakuisisi dua perusahaan operator seluler yang berada di dalam dan luar negeri.Langkah ini, menurut Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah, merupakan upaya perseroan memacu pertumbuhan usaha dan penetrasi pasar baik di dalam maupun luar negeri. Langkah akuisisi dinilai lebih strategis ketimbang mendirikan perusahaan baru. “Lagi pula, size Telkom cukup untuk melakukan akuisisi,” ujarnya kepada wartawan di sela-sela acara CEO Perspective on CommunicAsia 2007 di Singapura kemarin. Namun dia, tidak bersedia menjelaskan identitas perusahaan yang akan diambil alih tersebut. Demikian juga dengan nilai investasi yang disiapkan dan target transaksi itu akan dilakukan. Yang jelas, dia menegaskan, begitu ada peluang Telkom akan segera ambil. "Negosiasi belum kami lakukan. Tapi, mudah-mudahan bisa tahun ini," kata Rinaldi. Untuk tahap awal, Telkom akan mengakuisisi perusahaan domestik. Pendanaannya diambil dari kas internal perseroan. "Kalau kurang kami pinjam dari bank lokal," kata dia.Saat ditanyakan apakah yang akan diakuisisi Telkom adalah sebagian saham PT Indosat Tbk., milik Singapore Technology Telemedia (STT), Rinaldi hanya tersenyum.Adapun untuk ekspansi ke luar negeri, Rinaldi melanjutkan, pihaknya akan menggunakan tangan anak perusahaannya, PT Telkom International. Prosesnya baru akan dilakukan dalam kurun waktu dua atau tiga tahun lagi di mana diperkirakan saat itu pasar di dalam negeri sudah sangat kompetitif.Telkom, menurut dia, lebih memilih fokus investasinya ke dalam negeri karena potensi pasarnya masih sangat besar. Menurut dia, justru tidak efektif kalau pasar internasional digarap sekarang saat pasar domestik menjadi rebutan operator asing. Pertumbuhan pelanggan telekomunikasi di Indonesia sangat tinggi sekitar 15 juta per tahun dan diperkirakan akan mencapai 100 juta pelanggan di 2010.Dia menambahkan meski belum disiapkan secara khusus, pendanaan untuk akuisisi perusahaan asing tersebut akan dipenuhi dari kas internal perseroan. “Khususnya laba Telkom Internasional,” ujarnya.Analis PT Danasakti Securities Arief Budi Satria menilai positif langkah Telkom melakukan akuisisi. Apalagi, dari kondisi kinerja keuangan perseroan saat ini sangat memungkinkan melakukan aksi korporasi tersebut. “Arus kasa perusahaan masih kuat,” katanya. Dengan adanya rencana ini, Arief merekomendasikan beli pada saham perusahaan itu karena target level jangka panjang bias mencapai Rp 13-15 ribu per saham. AGUS SUPRIYANTO I I MUCHTAR WIJAYA

Berita terkait

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

5 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

36 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ini Kata OJK Soal Evaluasi Perdagangan Bursa Karbon

2 Oktober 2023

Ini Kata OJK Soal Evaluasi Perdagangan Bursa Karbon

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) buka suara perihal evaluasi perdagangan bursa karbon selama pekan pertama usai peluncuran.

Baca Selengkapnya