Taksi Express Jual Aset untuk Tutupi Utang Rp 1,5 Triliun

Reporter

Alfan Hilmi

Sabtu, 7 Oktober 2017 21:10 WIB

Taksi Express. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Express Trasindo Utama, yang merupakan operator taksi Express, menjual aset-asetnya untuk menutupi utang dengan total Rp 1,5 triliun. Pejabat Eksekutif Tertinggi PT Express Trasindo Utama Benny Setiawan mengatakan mereka akan melakukan percepatan pelunasan utang total pada 2017 ini.

"Aset kami jual dan uangnya dipakai untuk mengurangi utang. Dengan kami jual aset yang tidak produktif tersebut otomatis beban utang akan lebih ringan," ujar Benny di kantor PT Express Trasindo Utama, Jakarta Pusat, Jumat, 6 Oktober 2017.

Aset taksi Express yang akan dijual, yakni berupa lahan seluas 9,3 hektare di Cibubur dan 1,2 hektare di Tangerang. Sebelumnya, lahan 9,3 hektare tersebut digunakan sebagai tempat pemberhentian akhir taksi Express. Dari penjualan lahan tersebut harapannya perusahaan dapat memperoleh pemasukan sekitar Rp 500 miliar.

“Dulu di sana untuk ekspansi bisnis. Mau dibuat bengkel dan pul. Tapi itu dulu ketika pendapatan kami sedang bagus-bagusnya. Sekarang sudah tidak relevan lagi,” kata Benny.

Apalagi Express Trasindo Utama juga mengurangi jumlah bengkel yang berimbas pada pengurangan jumlah teknisi. Sebelumnya, perusahaan yang berdiri sejak 1989 tersebut memiliki 27 bengkel di Jakarta. Namun sekarang hanya ada lima bengkel yang jaraknya tersebar merata berdekatan dengan 29 pul milik taksi Express.

Advertising
Advertising

Selain menutupi utang, Benny mengatakan hasil penjualan aset nantinya akan digunakan untuk perbaikan kendaraan. Sekarang PT Express Transindo Utama memiliki 9.600 unit kendaraan dari jenis taksi dan bus. Perusahaan ini masih mengandalkan pemasukan dari taksi konvensional dengan jumlah armada sebanyak 6.000 unit.

Express Trasindo Utama menargetkan di tahun ini terjadi penurunan kerugian 12 persen, yakni dari Rp 185 miliar di 2016 menjadi Rp 165 miliar di 2017.

“Saya rasa ke depannya masih akan ada kerugian. Tapi yang terpenting adalah efisiensi dengan menurunkan biaya pengeluaran support,” kata Benny.

ALFAN HILMI

Berita terkait

Cicil Utang ke BCA, TAXI Jual 1.200 Armada

8 Februari 2019

Cicil Utang ke BCA, TAXI Jual 1.200 Armada

Perusahaan transportasi PT Express Transindo Utama Tbk akan menjual 1.200 unit armada guna membayar utangnya kepada BCA.

Baca Selengkapnya

Uber Diakuisisi Grab, Manajemen Taksi Express Tunggu Kepastian

26 Maret 2018

Uber Diakuisisi Grab, Manajemen Taksi Express Tunggu Kepastian

Express memiliki kerja sama memasok pengemudi atau armada bagi pelanggan yang memesan Uber.

Baca Selengkapnya

Rumor Gojek Akuisisi Taksi Express, Saham TAXI Mendadak Naik

19 Maret 2018

Rumor Gojek Akuisisi Taksi Express, Saham TAXI Mendadak Naik

Saham taksi Express mendadak menguat 34 persen setelah rumor akuisisi oleh Gojek.

Baca Selengkapnya

Saham Taksi Express Naik Dua Hari Terakhir, Simak Prediksinya

19 Oktober 2017

Saham Taksi Express Naik Dua Hari Terakhir, Simak Prediksinya

Saham taksi Express naik dalam dua hari berturut-turut menjelang pengumuman aturan baru taksi online.

Baca Selengkapnya

Kinerja Anjlok, Ini Rencana Bisnis Taksi Express

8 Oktober 2017

Kinerja Anjlok, Ini Rencana Bisnis Taksi Express

Kinerja keuangan operator taksi Express , PT Express Trasindo Utama Tbk, pada semester pertama 2017, turun hingga 57 persen.

Baca Selengkapnya

Saham TAXI dan BIRD Diperkirakan Turun Hingga Tahun Depan

8 Oktober 2017

Saham TAXI dan BIRD Diperkirakan Turun Hingga Tahun Depan

Saham dua perusahaan taksi konvensional, yakni PT Blue Bird dan PT Express Transindo Utama, terus menurun.

Baca Selengkapnya

Sopir Taksi Express Kesulitan Gunakan Aplikasi Uber

7 Oktober 2017

Sopir Taksi Express Kesulitan Gunakan Aplikasi Uber

Express dan Uber menjalin kerja sama, tapi banyak pengemudi Taksi Express yang kesulitan menggunakan aplikasi daring.

Baca Selengkapnya

Taksi Express PHK 400 Karyawan, Rekrut 2.000 Sopir Baru

6 Oktober 2017

Taksi Express PHK 400 Karyawan, Rekrut 2.000 Sopir Baru

Taksi Express memecat 400 karyawan di bagian manajerial dengan alasan efisiensi.

Baca Selengkapnya

MTI Jelaskan Penyebab Laba Industri Taksi Semakin Kecil

6 Oktober 2017

MTI Jelaskan Penyebab Laba Industri Taksi Semakin Kecil

Ketua Dewan Pakar Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit mengatakan margin atau laba industi taksi semakin lama semakin kecil.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Turun 50 Persen, Ini Curhatan Sopir Taksi Express

6 Oktober 2017

Pendapatan Turun 50 Persen, Ini Curhatan Sopir Taksi Express

Pendapatan sopir taksi Express menurun 50 persen dalam setahun terakhir.

Baca Selengkapnya