Kemenperin: Jumlah Anak Muda yang Mau Jadi Pembatik Sangat Minim

Rabu, 4 Oktober 2017 09:14 WIB

Mbok Risah, 76 tahun, pembatik asal Desa Papringan Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas sedang membatik di dapur rumahnya, Rabu (6/11). Ia sudah membatik sejak tahun 1948. TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Regenerasi perajin batik menjadi pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan untuk mengembangkan industri batik nasional. “Kami melihat jumlah anak muda yang mau menjadi perajin batik masih sangat terbatas," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Haris Munandar dalam keterangan tertulis yang diperoleh Tempo, Selasa malam, 3 Oktober 2017. Sebagian besar pembatik Indonesia saat ini berusia di atas 40 tahun.

Untuk menggenjot regenerasi, kata Haris, Kementerian Perindustrian bersama dengan pemangku kepentingan terkait kini gencar melakukan sosialisasi dan memberikan edukasi keterampilan membatik kepada generasi muda, dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Hal tersebut merupakan upaya untuk meyakinkan para generasi muda bahwa menjadi perajin batik atau berbisnis di industri batik memiliki prospek yang menjanjikan.

Baca: Harapan Pengusaha Batik di Hari Batik Nasional

Haris berujar industri batik selama ini memiliki peran penting sebagai penggerak perekonomian regional dan nasional, penyedia lapangan kerja, serta penyumbang devisa negara. Kementerian Perindustrian mencatat, pelaku usaha batik di Indonesia didominasi sektor industri kecil dan menengah yang tersebar di 101 sentra di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Yogyakarta.

Adapun jumlah tenaga kerja yang terserap di sentra IKM batik mencapai 15 ribu orang. Pada 2016, nilai ekspor kain batik dan produk batik mencapai US$ 149,9 juta.

Selain meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, kata Haris, Kementerian aktif mengembangkan kualitas produk, serta melakukan standardisasi, juga fasilitasi peralatan untuk memacu daya saing dan kapasitas produksi. “Kami pun telah mendorong pelaku industri batik memanfaatkan berbagai fasilitas pembiayaan, seperti KUR dan LPEI, untuk memperkuat struktur modal,” ujarnya.

Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas dalam pengembangan batik warna alam Indonesia. Gati mencontohkan pengembangan batik warna alam yang memiliki ketahanan cuci dan gosok sehingga warnanya lebih tahan lama.

Batik merupakan warisan budaya tak benda asli Indonesia. UNESCO mengukuhkan batik Indonesia sebagai Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity pada 2 Oktober 2009.

Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

9 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

11 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

12 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

16 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

40 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

43 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

55 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

57 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

6 Maret 2024

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya