Kemenhub: Penerbangan di Bali Belum Terdampak Gunung Agung

Reporter

Anisa Luciana

Editor

Anisa Luciana

Selasa, 3 Oktober 2017 15:16 WIB

Asap mengepul dari kawah Gunung Agung yang berstatus awas terlihat dari Desa Amed, Karangasem, Bali, 29 September 2017. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyatakan, hingga saat ini, penerbangan dari dan menuju Bali belum terdampak status awas Gunung Agung. "Selama status awas sekitar seminggu ini, tidak ada rasa khawatir terhadap penerbangan selama tidak ada debu vulkanik," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso ketika menyambut penerbangan perdana rute Kolkata, India-Denpasar, Bali, oleh maskapai AirAsia di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, Senin, 2 Oktober 2017.

Begitu juga ketika level potensi debu vulkanik Gunung Agung dinaikkan menjadi orange oleh Vulcano Observatory Notice to Aviation (VONA), yang belum memiliki pengaruh bagi penerbangan di Bali.

Baca: Gubernur Bali: Bila Gunung Agung Meletus, Aliran Listrik Aman

Meski demikian, selama dalam status awas, pihaknya telah melakukan publikasi kepada para pilot dan pelaku penerbangan untuk ikut melaporkan apabila melihat adanya debu vulkanik. "Hingga saat ini tidak ada keluhan dan laporan pilot. Citra satelit juga belum ada laporan debu vulkanik," ujar Agus.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan telah mengambil langkah antisipasi apabila Gunung Agung erupsi. Langkah itu di antaranya menyediakan sekitar 300 bus untuk mengangkut calon penumpang yang ingin memilih jalur darat serta menyiapkan 10 bandara untuk mengantisipasi pengalihan penerbangan.

Bandar Udara (Bandara) Juanda, Surabaya, telah menyiapkan 12 slot penerbangan alternatif untuk mengantisipasi jika Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, ditutup karena Gunung Agung meletus. Saat ini, status gunung yang berada di Kabupaten Karangasem tersebut sudah ditetapkan menjadi level IV atau awas.

“Jika terjadi erupsi Gunung Agung, Bandara Juanda sudah menyiapkan 12 slot penerbangan alternatif,” kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Juanda Yuwono, kepada wartawan, di Terminal I Bandara Juanda, Senin, 25 September 2017.

Sebelumnya, sebanyak 12 slot penerbangan alternatif itu disediakan untuk enam pesawat berbadan besar dan enam pesawat berbadan sedang. Menurut Yuwono, Bandara Juanda mendapatkan jatah 12 slot dari 16 slot penerbangan atau landing yang ada di Bandara I Gusti Ngurah Rai. “Sisanya dialihkan ke bandara lain."

Advertising
Advertising

Bandara yang dimaksud adalah Bandara Adi Soemarmo, Solo, Bandara Lombok, atau jika memungkinkan Bandara Blimbingsari, Banyuwangi. Di Bandara I Gusti Ngurah Rai sendiri, kata dia, ada 30 slot penerbangan per jam—14 take off dan 16 landing.

ANTARA

Berita terkait

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

8 jam lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

9 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

16 jam lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

17 jam lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

3 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

6 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

11 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

16 hari lalu

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.

Baca Selengkapnya

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

16 hari lalu

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

Setelah Lebaran 2024, gelombang arus balik memulai perjalanan banyak orang kembali ke perantauan

Baca Selengkapnya

Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

17 hari lalu

Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberangkatkan peserta arus balik gratis Lebaran 2024 dengan 160 bus.

Baca Selengkapnya