6 Bahaya Debu Gunung Agung Bagi Maskapai Penerbangan

Senin, 25 September 2017 18:32 WIB

Ilustrasi pesawat terbang/penerbangan. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Agung telah memasuki fase kritis. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), fase kritis itu ditandai oleh banyaknya gempa vulkanik yang terjadi dalam sehari.

Akibat meningkatnya aktivitas Gunung Agung, Kementerian Perhubungan telah mengingatkan maskapai penerbangan agar waspada. Dalam keterangan tertulisnya, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan Agus Santosa memaparkan sejumlah bahaya yang timbul terhadap pesawat terbang akibat meningkatnya aktivitas Gunung Agung.

Menurut Agus, tidak hanya ledakannya, namun juga debu vulkanik Gunung Agung dapat membahayakan kinerja pesawat. Dalam keterangan tertulisnya. Agus menjelaskan beberapa bahaya yang timbul akibat debu vulkanik bagi beberapa komponen pesawat terbang.

Pertama adalah saat debu vulkanik masuk ke tabung pengukur kecepatan (plugs tubes) pesawat maka dapat menyebabkan kerusakan dan kekeliruan dalam membaca kecepatan pesawat. Bahaya kedua adalah debu vulkanik yang memiliki kontur tajam dapat menggores kaca kokpit saat pesawat terbang melaju dengan kecepatan di atas 500 mil per jam. Dampaknya pandangan pilot menjadi sangat terbatas.

Baca: Gunung Agung Menggeliat, Jalur Penerbangan Disiagakan

Bahaya yang keempat, jika debu vulkanik tersedot ke dalam mesin, maka turbin dapat rusak dan meleleh karena suhu yang sangat panas pada area mesin. Hal ini juga bisa berdampak pada rusaknya fungsi baling-baling pesawat turboprop dan mengganggu kinerja mesin jet serta komponen vital lainnya.

Agus melanjutkan, bahaya keenam adalah saat debu vulkanik yang masuk ke dalam mesin turbin meleleh lalu membeku pada bilah turbin, maka akan terjadi penggumpalan dan melapisinya. Hal ini akan membuat aliran udara normal dan mengakibatkan mesin kehilangan tenaga atau mati.

Advertising
Advertising

Bahaya yang terakhir, yakni debu vulkanik dapat melapisi sistem sensor suhu bahan bakar pesawat. Jika hal tersebut terjadi, maka sensor akan memberikan indikator yang keliru seolah mesin dalam kondisi dingin. Hal ini akan membuat pemakaian bahan bakar meningkat dan menaikan panas. Dampaknya turbin dapat rusak dan membuat mesin mati.

Agus tetap mengingatkan kepada seluruh maskapai penerbangan, khususnya yang beroperasi di sekitar Bali untuk mewaspadai dan mematuhi prosedur standar operasi (SOP) penerbangan yang ditetapkan. “Hal ini bertujuan untuk keamanan dan keselamatan yang mutlak dalam setiap penerbangan,” ujarnya. Ia berharap aktivitas vukanik Gunung Agung lekas mereda, sehingga tidak berdampak buruk bagi masyarakat sekitar dan penerbangan nasional.

M JULNIS FIRMANSYAH

Berita terkait

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

4 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

5 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

9 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

10 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

10 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

13 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

16 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

21 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

22 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

27 hari lalu

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

Perut kembung pada saat bepergian dengan penerbangan pesawat kerap terjadi karena perubahan tekanan udara dan pola makan.

Baca Selengkapnya