TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta agar proyek-proyek yang sudah diresmikan pemerintah di Kalimantan Timur diselesaikan dengan tuntas. Menurut dia, selama ini banyak proyek yang sudah diresmikan tapi mandek di tengah jalan karena pengerjaannya tidak serius.
“Sekarang ini yang penting bukti. Apa artinya groundbreaking bila pengerjaannya tak tuntas,” kata Jokowi saat meresmikan proyek di Buluminung Kalimantan Timu, Kamis, 19 November 2015. Ada empat proyek yang diresmikan Jokowi di Kalimantan Timur, yakni pembangunan rel kereta api, jembatan pulau Balang, jalan tol Balikpapan-Samarinda, dan kawasan industri Buluminung.
Untuk proyek pembangunan rel kereta api yang bekerjasama dengan Rusian Railways, akan dibangun sebanyak 183 kilometer dengan nilai investasi Rp 72 triliun. Sementara jalan tol nilai investasinya sebesar Rp 9 triliun, pembangunan jembatan Rp 5 triliun, dan kawasan industri Buluminung sebesar Rp 30 triliun.
Jokowi meminta agar seluruh jajaran pemerintah seris dalam menuntaskan proyek yang sednag dilaksanakan. Menurut dia, pemerintah pusat sudah berkomitmen memangkas birokrasi sehingga proyek investasi bisa berjalan lancer. “Semua peraturan itu kan kita sendiri yang membuat. Termasuk perizinan power plan kami pangkas menjadi 22 izin dari sebelumnya sebanyak 69 izin. Kedepannya izin ini akan terus kami pangkas juga,” katanya.
Jokowi berjanji akan memantau terus perkembangan pengerjaan peroyek setiap tiga bulan kedepan. Dia juga berjanji akan menindak tegas kementerian atau pemerintah daerah yang lalai dalam mengerjakan proyek di Kalimantan Timur. “Awas saja bila tiga bulan tidak ada progres, ada sanksi bagi menteri, gubernur dan bupati/wali kota. Saya pantau sendiri per tiga bulan pengerjaanya, bila jalan di tempat lihat saja nanti!” katanya.
SG WIBISONO