TEMPO.CO, Mountain View - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan dukungannya terhadap Project Loon, proyek Google untuk menara seluler terbang yang memanfaatkan balon.
"Alasan pemerintah Indonesia mendukung Project Loon adalah Indonesia merupakan negeri kepulauan, yang berbeda dengan Amerika dan Eropa, sehingga punya tantangan sendiri dalam menghubungkan berbagai pulau itu," kata Rudiantara saat menyaksikan penandatanganan kerja sama tiga operator seluler Indonesia dengan Project Loon Google di Gedung Google X, Mountain View, California, Amerika Serikat, Rabu, 28 Oktober 2015.
"Kami belum tahu ekonomi komersial dari Loon. Tapi kami memutuskan terlibat dan meminta semua operator ambil bagian dari Project Loon, sekurang-kurangnya memahami masalah teknisnya sebelum masuk ke model bisnisnya," ujarnya. Tiga operator yang sudah menandatangani kerja sama untuk proyek ini adalah Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat.
Ririek Adriansyah, Presiden Direktur PT Telkomsel Tbk, menyatakan bahwa mereka masih melihat lebih dulu perkembangan Loon ini sebelum memutuskan untuk menerapkannya dalam jangka panjang. "Tergantung uji teknis. Kalau lulus, akan bergantung juga pada aspek komersial nanti," tuturnya.
Di bawah Project Loon, Google akan menerbangkan sejumlah balon di angkasa Indonesia, khususnya di daerah pedalaman yang selama ini sukar mendapat sinyal telepon seluler, sehingga sulit pula bagi pengguna untuk mengakses Internet. Balon-balon itu akan terbang di ketinggian 20 kilometer di atas permukaan bumi atau di atas kawasan lalu lintas pesawat terbang.
Menurut Ririek, perjanjian yang ditandatangani hari ini tidak menyebutkan secara khusus seberapa lama masa uji coba teknis proyek ini berjalan. "Tapi kelihatannya dalam setahun, dimulai dari 2016," katanya.
Ririek menilai balon-balon Google ini mungkin akan lebih mahal bila dipakai dalam kondisi normal. Tapi, untuk kawasan pedalaman, yang penduduknya tinggal terpisah-pisah dan berjauhan, pemakaian balon ini membuat ongkosnya menjadi lebih efisien.
"Ada satu keluarga, misalkan, tinggal di sini, keluarga lain tinggal sekian kilometer jauh di sana. Nah, akan jadi mahal kalau dibangun BTS di suatu tempat yang hanya melayani satu keluarga," tuturnya.
KURNIAWAN - MOUNTAIN VIEW