TEMPO.CO, Jakarta - Telkomsel berencana terus menggenjot sektor periklanan digital mereka. Pertumbuhan pendapatan pada semester pertama 2015 ini membuahkan hasil yang memacu semangat.
"Profit periode ini melonjak 110 persen dibanding periode yang sama tahun lalu," kata Vice President Digital Advertising Telkomsel Haryati Lawidjaja di Jakarta, Selasa, 6 Oktober 2015.
Masyarakat dianggap sudah mulai beralih pada periklanan sektor digital ini. Selama ini, menurut Haryati, dunia periklanan masih didominasi iklan televisi dan billboard. Namun iklan digital tak lantas mengendor. Lonjakan pendapatan Telkomsel menjadi bukti nyata fenomena baru ini.
Haryati menceritakan salah satu contoh sukses saat menjalin kerja sama dengan Dunkin Donuts beberapa waktu lalu. Pelanggan Telkomsel mendapat keistimewaan membeli selusin donat seharga setengah lusin dengan menunjukkan SMS promo ke gerai Dunkin terdekat.
Tingkat konversi SMS memang cukup rendah, sekitar 3 persen. Namun untung yang diraup Dunkin Donuts tak dapat diremehkan. "Uplift sampai 200 persen," ucap Haryati.
Keuntungan iklan digital terletak pada kemampuan menganalisis data, sehingga dapat mengarahkan iklan pada waktu dan pelanggan yang tepat. Telkomsel dapat memetakan tempat tinggal, jenis kelamin, peak hour, dan minat dari calon pembeli. Dengan demikian, iklan dapat menjadi lebih efektif.
Saat ini pangsa terbesar iklan digital masih melalui ponsel, terutama SMS. Profitnya mencapai 60 persen dari iklan digital Telkomsel. Hal ini karena jumlah pengguna feature phone yang masih rendah, yakni 47 juta orang. Haryati optimistis, dengan perkembangan teknologi, iklan dengan fitur lain juga bakal meningkat.
"Apalagi kalau penetrasi 4G sudah semakin meluas. Kita bisa advertise lewat streaming video juga," tutur Haryati.
URSULA FLORENE