TEMPO.CO, Jakarta - Parade Kebudayaan Lombok Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), ikut memeriahkan kegiatan hari bebas dari kendaraan bermotor (car-free day) di Jalan Asia-Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu, 4 Oktober 2015.
Prosesi adat nyongkolan, yakni sebuah kegiatan adat yang menyertai rangkaian acara dalam prosesi perkawinan pada suku Sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat, menjadi pembuka parade tersebut.
Di belakang barisan sosok pengantin perempuan tampak sepuluh pemain gendang beleg memukul keras gendang yang dibawanya. Barisan selanjutnya dalam parade tersebut adalah sosok pengantin pria dari suku Sasak.
Warga yang menghadiri car-free day tersebut tertarik oleh atraksi seni bela diri masyarakat Sasak dengan menggunakan sebatang rotan atau peresean.
Dua warga Sasak tampak saling memukul dengan senjata rotan dan perisai berbentuk persegi empat yang terbuat dari kulit sapi sebagai pelindungnya.
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Amin yang hadir dalam parade tersebut menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota Bandung dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang telah memberikan kesempatan kepada pihaknya untuk menampilkan kebudayaan Lombok.
"Saya sampaikan apresiasi kepada Wali Kota Bandung, Pemprov Jawa Barat, seluruh masyarakat Bandung. Alhamdulillah, pada hari ini, kami bisa menampilkan tradisi warisan budaya leluhur kami di sini," ucapnya.
Amin berharap Parade Lombok Sumbawa Festival 2015 bisa menarik minat masyarakat Bandung dan Jawa Barat untuk berkunjung ke NTB.
"Mudah-mudahan warga Bandung jadi tertarik datang ke Provinsi NTB, khususnya Pulau Sumbawa dan Lombok, untuk menikmati kebudayaan kami. Ini bisa mendongkrak sektor pariwisata," tuturnya.
ANTARA