Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bingung Pilih Premium, Pertamax, atau Pertalite? Ini Bedanya  

image-gnews
Petugas memasang Noozle Pertalite sebelum diluncurkan di SPBU Gandaria, Jakarta Timur, 23 juli 2015. Pertamina akan menyediakan 824 ton bahan bakar Pertalite. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Petugas memasang Noozle Pertalite sebelum diluncurkan di SPBU Gandaria, Jakarta Timur, 23 juli 2015. Pertamina akan menyediakan 824 ton bahan bakar Pertalite. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum meluncurkan Pertalite, Pertamina memasarkan beberapa jenis BBM untuk kelas konsumen yang berbeda. Premium sejatinya dipasarkan untuk pengguna kendaraan umum dan sepeda motor yang membutuhkan BBM murah, meski kurang ramah buat mesin. Sedangkan Pertamax dan Pertamax Plus ditujukan untuk kendaraan pribadi kalangan kelas menengah ke atas.

Berikut ini beberapa hal yang membedakan antara Premium, Pertamax, dan Pertalite.

1. Nilai oktan
Bilangan oktan atau research octane number (RON) adalah angka yang menunjukkan kekuatan tekanan atau kompresi BBM terhadap mesin. Semakin tinggi kadar oktan sebuah jenis BBM, efeknya terhadap kinerja mesin semakin baik. Dengan BBM beroktan tinggi, residu atau kotoran sisa pembakaran pada mesin bisa diminimalkan. Karena harganya paling murah, Premium memiliki RON 88, sedangkan Pertamax dan Pertamax Plus masing-masing 92 dan 95. Pertalite, selaku "produk penengah" antara Premium dan Pertamax, memiliki RON 90.

Baca juga:

Mau Cari Pertalite? Ini Daftar SPBU yang Jual

Pertalite Bakal Diserbu Operator Taksi

2. Warna cairan
BBM jenis Premium memiliki warna kuning cerah, yang berasal dari zat pewarna tambahan (dye). Sedangkan Pertamax, yang berwarna biru kehijauan, dan Pertamax Plus, yang berwarna merah, tidak menggunakan pewarna sehingga pembakarannya lebih sempurna. Kini, Pertamina meluncurkan Pertalite, yang berwarna hijau terang sebagai dampak pencampuran bahan Premium dengan Pertamax.

3. Harga
Setelah subsidi BBM dicabut, harga Premium kini mencapai Rp 7.300 per liter. Sedangkan harga Pertamax dipatok dari Rp 9.300 (Jakarta dan sekitarnya) hingga Rp 21.700 (Papua) per liter. Namun Pertamina hingga kini belum mengungkap harga jual yang jelas untuk Pertalite. Meski demikian, dalam pernyataan kepada media di berbagai kesempatan, direksi Pertamina menyebut Pertalite akan dijual Rp 8.300-8.500 per liter.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga:

Hari Ini, Pertalite Dijual Seharga Rp 8.400

Beralih dari Pertamax ke Pertalite, Berapa Duit yang Dihemat?

4. Volume penjualan
Berdasarkan perhitungan rata-rata harian dari Pertamina, tingkat konsumsi Premium mencapai 70-80 ribu kiloliter, sedangkan Pertamax 8.000 kiloliter. Untuk Pertalite, Pertamina akan menyalurkan 8 kiloliter BBM untuk setiap SPBU selama masa percobaan.

PRAGA UTAMA | FERY F

Berita Menarik:
Eksklusif :Pengakuan Anak Buah OC Kaligis Soal Gatot dan Evi
Kata Istri Tersangka Pembunuh Nurbaety Soal Suaminya
Tebet Green Ditutup, Begini Penyewa Toko Merugi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berbagai Respons Tentang Rencana Pembatasan Pertalite oleh Pemerintah

2 hari lalu

Ilustrasi Pertalite. Dok.TEMPO/Aris Novia Hidayat
Berbagai Respons Tentang Rencana Pembatasan Pertalite oleh Pemerintah

Direktur Eksekutif Energy Watch Daymas Arrangga mengatakan pembatasan Pertalite dan Biosolar memang perlu dilakukan untuk mendorong BBM tepat sasaran.


Apa Alasan Rencana Pembatasan Pertalite?

2 hari lalu

Ilustrasi Pertalite. Dok.TEMPO/Aris Novia Hidayat
Apa Alasan Rencana Pembatasan Pertalite?

Alasan pembatasan Pertalite menurut Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, bertujuan untuk memenuhi aturan standar Kementerian Lingkungan Hidup.


Komisi VI DPR RI Apresiasi Kinerja Pertamina Sepanjang 2023

5 hari lalu

Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro pada RDP Komisi VI DPR RI, 12 Juni 2024
Komisi VI DPR RI Apresiasi Kinerja Pertamina Sepanjang 2023

Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI memberikan apresiasi tinggi atas kinerja operasional dan keuangan PT Pertamina (Persero) sepanjang tahun 2023.


Pipa Bocor di Tuban, Pertamina Patra Niaga Langsung Evakuasi Warga

8 hari lalu

Pipa Bocor di Tuban, Pertamina Patra Niaga Langsung Evakuasi Warga

Warga yang terdampak mendapatkan pelayanan medis. Kebutuhan konsumsi juga dijamin oleh Pertamina Patra Niaga


Pertamina Perusahaan Inklusif, Capai Target Keberagaman Pekerja

9 hari lalu

Pertamina Perusahaan Inklusif, Capai Target Keberagaman Pekerja

PT Pertamina (Persero) makin menunjukkan komitmennya menjadi perusahaan inklusif untuk menciptakan lingkungan kerja yang terbuka bagi seluruh perbedaan, tanpa diskriminasi.


Pertamina Gelar APQ Awards ke-14

14 hari lalu

Pertamina Gelar APQ Awards ke-14

PT Pertamina (Persero) kembali menggelar Annual Pertamina Quality (APQ) Awards ke-14 dengan tema "Innovate Endlessly for Excellent Sustainability".


Penggunaan Pertalite Terus Naik Sejak Pandemi Berlalu, BPH Migas Minta Tambahan Kuota untuk 2025

19 hari lalu

Pengendara kendaraan motor saat membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di sebuah SPBU di Jakarta, Selasa 23 Januari 2024. PT Pertamina (Persero) belum menghapus BBM jenis Pertalite saat ini. Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan pihaknya saat ini masih mengkaji rencana itu. Rencana penghapusan Pertalite sebelumnya disampaikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Ia mengatakan pihaknya mengusulkan agar mulai tahun ini tak menjual BBM yang kadar oktannya (RON) di bawah 91, sehingga menghapus Pertalite yang spesifikasinya saat ini RON 90. Keputusan ini sekaligus menegaskan Pertamina bergerak mengikuti aturan standar emisi Euro 4 dari pemerintah. Nicke mengatakan setelah Pertalite dihapus, perusahaan pelat merah ini akan menggantinya menggunakan produk baru RON 92.Produk itu adalah Pertamax Green 92 yang merupakan campuran antara RON 90 (Pertalite) dengan 7 persen Bioetanol (E7). TEMPO/Subekti.
Penggunaan Pertalite Terus Naik Sejak Pandemi Berlalu, BPH Migas Minta Tambahan Kuota untuk 2025

BPH Migas mengajukan kuota distribusi jenis Pertalite sebesar 31,33 juta kilo liter-33,23 juta kilo liter, naik dari kuota tahun ini


Pertamina Wajibkan Beli LPG 3 Kg Harus Pakai KTP, Bagaimana Caranya?

19 hari lalu

Agen gas tengah menata gas LPG ukuran 3 kg di kawasan Pasar Rebo, Jakarta, Kamis, 25 Januari 2024. Salah satu cara yang akan ditempuh yaitu membatasi pendistribusian LPG dari sub-penyalur ke pengecer maksimal 20 persen dari alokasi sub-penyalur per bulan sesuai Surat Dirjen Migas ke Pertamina. TEMPO/Tony Hartawan
Pertamina Wajibkan Beli LPG 3 Kg Harus Pakai KTP, Bagaimana Caranya?

Per tanggal 1 Juni 2024 nantinya, pada saat akan melakukan pembelian LPG 3 kg, itu nanti akan dipersyaratkan untuk menggunakan KTP.


Rencana Kenaikan BBM, Pengamat: Pemerintah Butuh Dana Program Makan Siang Gratis Prabowo

19 hari lalu

Ilustrasi pengendara kendaraan motor saat membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di sebuah SPBU. TEMPO/Subekti.
Rencana Kenaikan BBM, Pengamat: Pemerintah Butuh Dana Program Makan Siang Gratis Prabowo

Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi menduga kenaikan harga BBM terkait dengan kebutuhan dana program makan siang gratis.


Banyak SPBU Jual Pertamax Green 95, Pengamat: Jangan untuk Gantikan Pertalite

19 hari lalu

PT Pertamina (Persero) telah resmi memasarkan Pertamax Green 95 sejak Senin, 24 Juli 2023. Produk Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis baru itu merupakan hasil pencampuran Pertamax dengan Bioetanol sebesar 5 persen (E5). Perpaduan ini menghasilkan produk baru yang diklaim memiliki Research Octane Number (RON) sebesar 95. TEMPO/Tony Hartawan
Banyak SPBU Jual Pertamax Green 95, Pengamat: Jangan untuk Gantikan Pertalite

Pengamat energi sebut Pertamax Green 95 atau Pertamax hijau belum efektif diterapkan untuk ramah lingkungan lantaran masih berbahan energi fosil