BISNIS.COM, Jakarta - Usaha kuliner tidak pernah mati. Sepanjang masih ada aktivitas manusia, kebutuhan makanan dan minuman terus berjalan. Bisnis pada sektor ini pun amat menjanjikan keuntungan, meski dengan modal kecil.
Anda bisa menjajal peluang ini dengan menjalin kemitraan atau usaha sendiri. Dengan modal Rp 10 juta, misalnya, Anda bisa memulai bisnis kuliner bekerja sama dengan Fina Rosa, pemilik Nasi Bakar Kusuka yang berpusat di Kediri, Jawa Timur.
Berdiri sejak 2011, Nasi Bakar Kusuka menawarkan peluang usaha nasi bakar dengan modal Rp 6 juta. Bagi yang ingin lebih advanced, ada juga paket kemitraan two in one senilai Rp 10 juta. Paket gabungan two in one ini terdiri atas dua bisnis kuliner dalam satu booth, yakni Nasi Bakar Kusuka dengan salah satu dari bisnis jajanan lainnya seperti Rujak Es Krimku, Sop Buah Es Krimku, Cocktail Buah Es Krimku, Rujak Kolamku, dan Juice Buah. “Itu belum termasuk ongkos kirim sebesar Rp 700-800 ribu per paket,” ujar Fina.
Dengan paket investasi tersebut, mitra akan mendapatkan booth lengkap yang terdiri atas gerobak; peralatan memasak seperti kompor gas, dandang, alat pembakar, wajan, dan tabung gas; peralatan tambahan seperti piring rotan, cupit nasi, seragam, dan termos nasi; serta media komunikasi seperti brosur dan stiker.
Di luar itu mitra juga mendapat fasilitas seperti training dan paket promo berupa beras dan bahan baku awal agar siap langsung beroperasi. Nasi Bakar Kusuka pun terbuka bagi mitra yang ingin berkonsultasi, termasuk bagaimana cara pemasaran yang tepat untuk memperbesar penjualan.
Sistem kerja sama Nasi Bakar Kusuka tidak dikenakan royalty fee maupun biaya franchise. “Tapi kami tidak melepas penjualan bumbu, jadi bumbu nasi bakarnya harus tetap dipesan dari kami. Jumlah pemesanan tidak ada batasan harga dan waktu, tergantung penjualan mitra,” katanya. Menu yang disajikan bervariasi, seperti Nasi Bakar Kusuka isi daging ayam, isi nugget, ikan laut, jamur, cumi, udang, dan daging sapi.
Nasi Bakar Kusuka memiliki konsep take away, sehingga usaha tersebut tidak membutuhkan tempat yang luas untuk berjualan. Bahkan, menurut Fina, dapat dilakukan dengan konsep kaki lima karena variasi menunya dapat disajikan dengan cepat. “Kami ingin ubah paradigma lama bahwa menikmati nasi bakar harus di restoran atau harus mahal. Makanan yang kami sajikan tetap enak namun dengan harga yang lebih murah,” dia menjelaskan.
Dia menargetkan mitranya dapat menjual minimal 30 porsi nasi bakar per hari. Dengan harga jual sekitar Rp 8.000-12.000 per porsi, peluang omzet yang diperoleh mitra dari nasi bakar saja sekitar Rp 7,2-10 juta per bulan. Laba bersih yang dijanjikan berkisar 15-20 persen.
VIDEO TERKAIT: