TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung menyebutkan tiga faktor yang menyebabkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah belakangan ini. Ketiganya merupakan faktor dari dalam negeri.
"Penyebab pertama, aktivitas perusahaan asing yang tiap semester membayar dividen dalam mata uang dolar ke negara tujuan,” kata Chairul di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis, 19 Juni 2014. Akibatnya, ia menambahkan, arus keluarnya mata uang dolar dari Indonesia semakin deras.
Bank Indonesia mencatat nilai tukar rupiah hari ini mencapai 11.916 per dolar AS. “Pelemahan kurs tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga negara-negara di kawasan. Nilai tukar mata uangnya juga melemah,” katanya. (Baca: Kurs melemah Rp 100 Subsidi Naik Rp 1 Triliun )
Faktor kedua pemicu anjloknya rupiah, menurut Chairul, yakni tingginya aktivitas impor barang mendekati hari raya Lebaran. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, hingga kuartal I 2014, nilai impor Indonesia mencapai US$ 59 miliar.
Kenaikan permintaan barang kebutuhan masyarakat menjelang Lebaran yang berlangsung saban tahun ini membuat pemerintah harus mencukupinya dengan impor, “Sehingga kebutuhan mata uang dolar untuk membiayai impor juga naik,” tutur Chairul yang biasa disapa CT ini. (Baca: BI: Kurs Rupiah 11.600–11.800 per Dolar AS)
Adapun faktor ketiga ialah kecenderungan perusahaan di Indonesia membayar utang dalam bentuk dolar pada bulan Juni. “Hal ini membuat permintaan terhadap dolar terus meningkat dan berimbas pada nilai tukar yang terus melemah,” ucapnya.
Menyikapi hal ini, menurut Chairul, pemerintah akan berupaya meningkatkan arus masuk mata uang dolar ke Indonesia. “Caranya ialah membuat iklim investasi yang kondusif agar investor asing mau menanamkan modal di Indonesia serta menggenjot produktivitas nasional agar kebutuhan dalam negeri tidak dicukupi dari aktivitas impor,” katanya.
RAYMUNDUS RIKANG R.W.
Berita terpopuler:
Per 1 Juli 2014, Tigerair Mandala Tak Beroperasi
Nelayan Ini Ciptakan Alat Konversi BBM ke Gas
Tol Ciledug-Ulujami Bakal Jadi Idola Truk
Malaysia Berminat Bangun Jalan Tol Sumatera