TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengklaim belum ada kenaikan harga yang signifikan hingga saat ini. Meski begitu, ia mengatakan komoditas yang turun harga lebih sedikit dibanding bulan sebelumnya. "Kalau kemarin 22, sekarang 12, memang berkurang, tapi belum semua seperti yang ramai disebut-sebut," kata Suryamin kepada Tempo, Kamis, 20 Juni 2013.
Suryamin tak merinci komoditas apa saja yang deflasi dan inflasi. Ia mengaku tak ingat satu per satu. "Saya harus lihat data," ujarnya. Ia juga enggan menyebut kisaran inflasi bulan ini. Tapi, ia cenderung optimistis inflasi belum akan naik signifikan pada Juni, apalagi sisa hari bulan Juni tak banyak. "Tapi tergantung nanti penutupan seperti apa, inflasi kan 4 minggu dirata-rata," katanya.
Suryamin memprediksi lonjakan inflasi terjadi pada Juli dan Agustus. "Juni belum begitu besar. Kemungkinan Juli, Agustus dengan dampak puasa, Lebaran. Tapi bisa juga harga tidak naik signifikan, apalagi pemerintah memastikan supply cukup. Bisa ada peredam," ucapnya.
Dalam Rapat Kerja dengan Komisi Keuangan hari ini, Gubernur BI Agus Martowardojo menyampaikan optimismenya tentang inflasi setahun ini. Semula, BI memprediksi dengan kenaikan harga BBM, inflasi bisa naik hingga ke level 7,76 persen. Tapi hari ini, Agus mengatakan kemungkinan inflasi di kisaran 7,69 persen.
"Inflasi masih berpeluang jadi 7,2 persen jika pemerintah dapat menempuh berbagai langkah untuk mengurangi dampak kebijakan BBM dan menahan harga pangan dan transportasi," katanya.
MARTHA THERTINA