TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan rencana pengembangan Blok Masela di Laut Arafuru terhambat oleh masa kontrak yang tinggal sebentar. Proyek yang diperkirakan menelan investasi US$ 10 miliar ini direncanakan mulai mengalirkan gas pada kuartal ke tiga 2018, sementara kontrak berakhir pada 2028.
“Inpex (kontraktor Blok Masela) minta jaminan diperpanjang. Dari sisi bisnis, ini logis karena bagaimana caranya investasi miliaran dolar dikembalikan dalam 10 tahun?” kata Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 13 Mei 2013.
Deputi Pengendalian Keuangan SKK Migas Akhmad Syakhroza mengatakan untuk mengembalikan investasi, pada sisa masa kontrak pemerintah harus membayar US$ 1 miliar per tahun kepada kontraktor.
Rudi menambahkan pihaknya telah mengusulkan kepada Presiden agar kontrak Inpex di Blok Masela diperpanjang. Namun dalam ketentuan pemerintah, perpanjangan kontrak dapat diajukan paling cepat 10 tahun sebelum kontrak berakhir.
“Memang ada peraturan yang ditabrak sehingga masih dispute. Perlu ada terobosan di tingkat Presiden, tidak cukup di tingkat Kementerian ESDM saja. Karena ada kaitannya dengan Kementerian Keuangan juga,” kata Rudi.
Rudi mengatakan meskipun proyek tertunda, pemerintah tidak bisa memberikan sanksi kepada kontraktor. Pasalnya, menurut Rudi keterlambatan proyek juga disebabkan oleh kesalahan pemerintah Indonesia.
Kontrak Lapangan Abadi di Blok Masela ditandatangani pada 1998. Sementara persetujuan rencana pengembangan baru terbit pada 2010. Ketika itu, pemerintah masih mengkaji pilihan model pembangunan LNG Plant di Blok Masela antara LNG plant di darat atau terapung.
Data SKK Migas menyebutkan produksi lapangan ini ditargetkan memproduksi 421 juta standar kaki kubik gas per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd) dan 8.400 barel minyak per hari. Cadangan gas di Lapangan Abadi diperkirakan mencapai 9 triliun kaki kubik (trillion cubic feet/ TCF). Saat ini proyek Masela baru memasuki tahap front end engineering design (FEED) kilang LNG terapung.
BERNADETTE CHRISTINA
Berita Terpopuler:
Teka-teki Wiji Thukul, Tragedi Seorang Penyair
Menikah, Sefti Tak Tahu Fathanah Dibui 5 Tahun
Tri Kurnia, Istri Fathanah, Pernah Juara Sinetron
Wartawan Masuk Gedung PKS, Kader Diam 5 Menit
Datang ke KPK, Anis Matta Didampingi Petinggi PKS