TEMPO.CO, New York - Saham di bursa Wall Street pada perdagangan Rabu, 5 September 2012 waktu setempat kembali beragam dan ditutup tipis karena para investor masih enggan bertaruh dalam jumlah besar menjelang pertemuan penting dari Bank Sentral Eropa (ECB). Para investor berharap ECB akan mengumumkan kebijakan baru untuk mengurangi dampak krisis utang zona Eropa.
Laporan dari media mengungkapkan bahwa para pembuat kebijakan kawasan Eropa akan mengungkapkan rencana pembelian obligasi untuk menurunkan biaya pinjaman yang telah melumpuhkan perekonomian zona Eropa, tetapi belum mampu mengangkat harga saham.
Bursa Amerika Serikat dibuka lebih rendah karena terbebani jatuhnya harga saham FedEx (FDX) setelah perusahaan menurunkan prospek laba kwartalannya karena melambatnya perekonomian global.
FedEx dianggap sebagai indikator ekonomi karena perannya sebagai perusahaan pengiriman terbesar kedua di dunia yang melayani lintas negara. Sahamnya turun 2,4 persen menjadi US$ 85,80, sedangkan United Parcel Services (UPS) turun 2,4 persen menjadi US$ 71,94 sehingga indeks Dow Jones transportasi turun 1,1 persen.
“Diturunkannya prospek laba FedEx hanya merupakan salah satu peringatan melambatnya perekonomian global yang kita hadapi saat ini,” kata Leo Grohowski, kepala informasi dari BNY Mellon Wealth Management di New York.
Dalam perdagangan semalam indeks Dow Jones industri ditutup naik 11,54 poin (0,09 persen) ke posisi 13.047,48. Sedangkan indeks S&P 500 turun tipis 1,5 poin (0,011 persen) ke 1.403.44, dan indeks saham teknologi Nasdaq juga terkoreksi 5,79 poin (0,19 persen) menjadi 3.069,27. Sekitar 5,4 miliar saham yang diperdagangkan di bursa Amerika dan Nasdaq, jauh di bawah rata-rata harian tahun lalu 7,84 miliar lembar.
Sumber Reuters di bank sentral mengatakan, bahwa ECB siap untuk melepas status seniorotas obligasi pemerintah yang membeli di bawah program baru yang sudah diatur untuk menyetujui ada pertemuan Dewan hari ini. Pihak oposisi di bank Sentral Jerman berhadap agar ECB berhati-hati mengungkapkan besaran obligasi yang akan dibeli,
Saham Nokia kembali anjlok US$ 0,45 (15,9 persen) menjadi US$ 2,38 karena ponsel pintar baru mereka, Lumina gagal untuk mengesankan konsumen dan tetap dikuasai oleh Apple dan Samsung. Sementara saham Facebook berhasil melonjak hampir 5 persen dari titik terendahnya sepanjang waktu setelah perusahaan tidak akan menjual sahamnya untuk menutupi tagian pajak hampir US$ 2 miliar, dan mengatakan akan memungkinkan karyawan untuk menukarkan sahamnya dalam bentuk tunai lebih awal dari jadwal.
REUTERS / VIVA B. KUSNANDAR