Angkasa Pura Minta Garuda Lunasi Utang

Reporter

Editor

Jumat, 17 November 2006 01:24 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II Eddy Haryoto minta agar PT Garuda Indonesia membayar utangnya sebesar Rp 175 miliar. AP II tidak bersedia mengkonversi utang itu menjadi saham karena tidak mau ikut menanggung kerugian Garuda. Apalagi, kata Eddy, saat ini AP II membutuhkan dana untuk membiayai sejumlah proyek, seperti pembangunan terminal III bandara Soekarno Hatta dan Bandara Kualanamu di Medan. “Tapi sejauh ini belum ada kesepakatan soal penyelesaian utang ini,” kata dia di Surabaya, Rabu (15/11).Eddy menjelaskan, konsep utang ini menggunakan model mandatory convertible bond. Artinya utang ini memang memungkinkan untuk dikonversi menjadi saham. Tapi AP II lebih menginginkan utang itu dibayar. "Sebab bila dikonversi tidak menguntungkan kami," ujarnya.Sekalipun nantinya Garuda menawarkan saham perdana, Eddy khawatir harga saham Garuda akan ditawar di bawah harga pasar. Sebab kinerjanya belum membaik. Karena itu, Garuda sebaiknya melakukan strategic partner dengan maskapai lain atau mencari investor baru.Namun Direktur Keuangan Garuda Indonesia Alex Maneklaran sebelumnya mengatakan, utang Garuda kepada dua perusahaan pengelola bandar udara, yaitu AP I dan AP II sebesar Rp 297 miliar telah dikonversi menjadi saham. Sehingga saham AP I sebesar 1,5 persen dan AP II 2,47 persen. “Konversi itu dilakukan sejak 2 November lalu,” kata Alex. Tapi menurut Direktur Keuangan PT Angkasa Pura I Laurensius Manurung, konversi utang itu baru sebatas pengajuan Garuda. "Kami juga belum menyetujuinya,” kata dia. Bahkan konversi itu dikahwatirkan akan mengganggu target laba AP I tahun ini sebesar Rp 434 miliar.Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan, Garuda akan menyelesaikan restrukturisasi utang US$ 500 juta kepada krediturnya, European Export Credit Agency (ECA) akhir tahun ini. Pembicaraan dengan ECA akan dilakukan minggu ini dan proposal negoisasi tetang opsi yang ditawarkan akan disampaikan akhir bulan ini. Saat ini Garuda memiliki utang US$ 794 juta atau sekitar Rp 7,3 triliun ke sejumlah kreditur dalam dan luar negeri. Anton Aprianto

Berita terkait

Garuda Terima Suntikan Pemerintah Rp 7,5 Triliun, Duit Dipakai untuk Restorasi Pesawat

20 Desember 2022

Garuda Terima Suntikan Pemerintah Rp 7,5 Triliun, Duit Dipakai untuk Restorasi Pesawat

Pada April lalu, bos Garuda menekankan PMN tidak akan digunakan untuk membayar utang-utang perseroan.

Baca Selengkapnya

Garuda Terima PMN Rp 7,5 Triliun, Restrukturisasi Ditargetkan Selesai Akhir Tahun

20 Desember 2022

Garuda Terima PMN Rp 7,5 Triliun, Restrukturisasi Ditargetkan Selesai Akhir Tahun

Pemerintah mengucurkan PMN Rp 7,5 triliun kepada Garuda setelah perusahaan maskpai itu lolos penundaan kewajiban pembayawan utang (PKPU).

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Ingin PMN Rp 7,5 Triliun Segera Cair Agar Bisa Tambah Pesawat dan Karyawan

6 Desember 2022

Bos Garuda Ingin PMN Rp 7,5 Triliun Segera Cair Agar Bisa Tambah Pesawat dan Karyawan

Pemerintah akan mengucurkan PMN kepada Garuda senilai Rp 7,5 triliun pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Jelang KTT G20, Garuda Optimalkan Kelancaran Operasional Penerbangan di Bali

11 November 2022

Jelang KTT G20, Garuda Optimalkan Kelancaran Operasional Penerbangan di Bali

Masyarakat diimbau secara berkala melakukan pengecekan jadwal penerbangan, khususnya pada periode gelaran KTT G20.

Baca Selengkapnya

Garuda Yakin Bakal Kantongi Tambahan Modal Rp 14,4 Triliun dari Rights Issue

20 Oktober 2022

Garuda Yakin Bakal Kantongi Tambahan Modal Rp 14,4 Triliun dari Rights Issue

Dalam aksi korporasi itu, Garuda akan melaksanakan rights issue sebanyak dua kali.

Baca Selengkapnya

Garuda Geber Pendapatan dari Bisnis Kargo Usai Jumlah Penumpang Tergerus

20 Oktober 2022

Garuda Geber Pendapatan dari Bisnis Kargo Usai Jumlah Penumpang Tergerus

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengakui perseroan sempat lesu darah lantaran pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Blak-blakan Kondisi Terakhir Keuangan Perusahaan Setelah Lolos PKPU

20 Oktober 2022

Bos Garuda Blak-blakan Kondisi Terakhir Keuangan Perusahaan Setelah Lolos PKPU

Mulai September 2021, menurut Irfan, sebenarnya Garuda Indonesia sudah mampu memperkecil gap antara pendapatan dan biaya yang dikeluarkan.

Baca Selengkapnya

Garuda Tambah Frekuensi Penerbangan Rute Domestik Mulai Oktober 2022

5 Oktober 2022

Garuda Tambah Frekuensi Penerbangan Rute Domestik Mulai Oktober 2022

Irfan mengungkapkan penambahan frekuensi Garuda dilaksanakan secara bertahap melalui serangkaian evaluasi.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Penerbangan Makassar-Denpasar

5 Oktober 2022

Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Penerbangan Makassar-Denpasar

Rute penerbangan Garuda lintas pulau itu akan beroperasi tiga kali per minggu mulai 7 Oktober 2022.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Ajukan Prosedur Pailit Chapter 15: Bagaimana Soal Utang Piutang?

28 September 2022

Garuda Indonesia Ajukan Prosedur Pailit Chapter 15: Bagaimana Soal Utang Piutang?

Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan pengajuan permohonan chapter 15 itu tindak lanjut atas penundaan kewajiban pembayaran utang

Baca Selengkapnya