JK: Rupiah Baru Karya Bangsa Sendiri, Tak Mirip Yuan Cina

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 23 Desember 2016 23:00 WIB

Warga menunjukkan uang pecahan baru. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan desain uang baru yang dikeluarkan Bank Indonesia adalah karya asli yang berbeda dengan desain mata uang lain. Ini terlihat dari warna yang beragam pada setiap nominal uang rupiah.

"Warnanya kan beda-beda. Kalau Yuan itu warnanya agak abu-abu saja. Yang ini kan macam-macam, ada hijau, kuning, mungkin kalau di kita karya warnanya beda-beda," kata Kalla, Jumat, 23 Desember 2016, di kantor Wapres, Jakarta.

Pemilihan warna yang monoton juga terjadi di mata uang lain, misalnya dollar Amerika. Kalla mengatakan desain uang negeri Abang Sam itu hanya itu-itu saja untuk semua pecahan nominal, yakni hitam-hitam. "Kalau kita kan malah bagus karya asli. Bagus kan karya sendiri. Boleh beda-beda modelnya," Kalla.

Bank Indonesia mengeluarkan desain rupiah yang baru beberapa hari lalu. Nilai nominal uang baru itu terdiri dari Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, Rp 10 ribu, Rp 20 ribu, Rp 50 ribu, dan Rp 100 ribu. Desain uang baru ini lantan menjadi pembicaraan para Netizen. Mereka mengeritik desain uang rupiah baru mirip Yuan yang merupakan mata uang Cina.


Baca: 11 Uang Rupiah Baru Resmi Beredar Hari Ini

Kalla mengatakan, di dunia ini ada sekitar 200 negara yang punya mata uang sendiri. Dari beragam uang tersebut, desain uang umumnya punya ide yang sama, mulai dari lebar kertas yang sama hingga gambar pahlawan setiap negara. Ini termasuk mata uang dollar Amerika, yang memasang figur penting bagi Amerika, misalnya Benjamin Franklin dan lainnya.

Mata uang rupiah juga menggunakan ide yang sama dengan memasang pahlawan nasional. Pemasangan gambar pahlawan nasional itu, kata Kalla, juga dilakukan secara bergiliran. Dulu gambar Jenderal Besar Sudirman digunakan, kini gambar pahlawan yang lain dipakai. Penggiliran ini dilakukan karena ada banyak pahlawan nasional yang dimiliki Indonesia dari berbagai daerah.

"Jadi bergilir pahlawan-pahlawan itu. Kemungkinan daerah yang belum ada, tunggulah lima tahun lagi, supaya cetak baru lagi masuk lagi. Ada pemerataan karena begitu banyak pahlawan," kata Kalla.

AMIRULLAH

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

3 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

5 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

7 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

7 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

18 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

19 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

19 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

19 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

19 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

37 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya