Harga Gas Industri Kaca dan Keramik Dipertimbangkan Turun

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 9 Desember 2016 23:03 WIB

Menteri ESDM, Ignasius Jonan (kanan) dan Wakil Menteri ESDM, Archandra Tahar (kanan), menemui awak media usai melakukan pertemuan dengan pejabat Kementerian ESDM di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat, 14 Oktober 2016. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Harga gas bumi untuk industri kaca dan keramik dipertimbangkan turun, menyusul keputusan Menteri ESDM menurunkan harga gas untuk tiga sektor industri yakni petrokimia, pupuk, dan baja.

Dalam rapat kebijakan industri strategis di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat, 9 Desember 2016 Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar mengungkapkan salah satu hal yang dibahas yaitu peluang penurunan harga gas untuk kedua industri yang menggunakan gas sebagai bahan bakar itu.

"Prioritas kita sekarang (menurunkan) harga gas untuk bahan baku, sudah kita laksanakan terhadap tiga industri. Untuk dua industri lagi yaitu kaca dan keramik sedang kita pelajari apakah harganya bisa kita kurangi," kata Archandra.

Salah satu celah untuk menurunkan harga pajak, kata dia, yakni dengan mengurangi besaran pendapatan negara bukan pajak (PNPB).

"Kami tadi sepakat bagaimana industri hulunya dibuat efisien dahulu, baru nanti bicara bagaimana melihat apakah mungkin PNBP-nya dikurangi. Ini masih dalam pembahasan," ujar Archandra.

Ia memperkirakan penurunan harga gas pada industri kaca dan keramik tidak akan berdampak signifikan terhadap pendapatan, seperti pada industri pupuk, petrokimia, dan gas yang di atas 50 persen.

Menurut Arcandra, pengaruh penurunan harga gas terhadap peningkatan pendapatan dua industri tersebut kurang dari 20 persen.

Membenarkan pernyataan Archandra, Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa dalam rapat tersebut Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memang mengusulkan agar penurunan harga gas tidak hanya bisa dinikmati oleh BUMN tetapi juga industri lain yang membutuhkan gas dalam jumlah besar.

Usulan tersebut, menurut Darmin, disampaikan Menperin saat membahas daftar masalah dalam pengembangan industri prioritas di Tanah Air.

"Dalam situasi begitu Menperin nyeletuk soal gas untuk dua jenis industri tadi," tutur Darmin.

Namun, Darmin menegaskan bahwa rapat tersebut tidak secara khusus membahas tentang harga gas melainkan pengembangan industri strategis di sektor pengolahan, kesehatan, ESDM, serta pertanian.

Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan menurunkan harga gas untuk industri petrokimia, pupuk, dan baja sesuai arahan Presiden yaitu di bawah enam dolar AS per MMBTU.

Sementara Menteri Perindustrian menginginkan harga gas juga diturunkan untuk tujuh industri lain yakni oleokimia, keramik, kaca, ban dan sarung tangan karet, pulp dan kertas, makanan dan minuman, serta industri tekstil dan alas kaki.

ANTARA

Berita terkait

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

23 Februari 2024

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

Menperin Agus Gumiwang mengaku pusing karena usulan perluasan penerima harga gas khusus tak kunjung menemukan titik terang dari Kementerian ESDM.

Baca Selengkapnya

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

20 Desember 2023

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

Pemprov DKI memastikan harga dan stok tabung gas epliji 3 kg menjelang Natal dan tahun baru 2024 aman. Berikut harganya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

1 Agustus 2023

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi menginstruksikan Menteri ESDM Arifin Tasrif agar mengevaluasi biaya-biaya produksi gas bumi. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Diharapkan Segera Rampungkan Prosedur Pembelian Gas

7 November 2022

Uni Eropa Diharapkan Segera Rampungkan Prosedur Pembelian Gas

Uni Eropa meminta negara-negara Eropa bisa segera menyelesaikan prosedur pembelian gas agar harga tak melambung menjelang musim dingin.

Baca Selengkapnya

KTT Uni Eropa Rundingkan Bantuan Energi ke Ukraina

20 Oktober 2022

KTT Uni Eropa Rundingkan Bantuan Energi ke Ukraina

Bantuan ke Ukraina akan menjadi salah satu agenda pembahasan di konferensi tingkat tinggi atau KTT Uni Eropa di Brussel pada Kamis, 20 Oktober 2022.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Bahas Batas Harga Gas, Belum Satu Suara di Tengah Krisis Energi

20 Oktober 2022

Uni Eropa Bahas Batas Harga Gas, Belum Satu Suara di Tengah Krisis Energi

Para pemimpin dari 27 negara anggota Uni Eropa akan bertemu pada Kamis, 20 Oktober 2022, untuk merundingkan lagi ihwal batas harga gas.

Baca Selengkapnya

Harga Gas Mahal, Warga Inggris Timbun Selimut hingga Lilin Menjelang Musim Dingin

12 Oktober 2022

Harga Gas Mahal, Warga Inggris Timbun Selimut hingga Lilin Menjelang Musim Dingin

Lonjakan harga dan rekor inflasi pangan di Inggris mengubah kecenderungan konsumen yang bersiap menghadapi musim dingin.

Baca Selengkapnya

KSP: Inflasi Dapat Dikendalikan karena Pemerintah Tahan Harga BBM, Gas dan Listrik

6 Agustus 2022

KSP: Inflasi Dapat Dikendalikan karena Pemerintah Tahan Harga BBM, Gas dan Listrik

Edy Priyono menilai terkendalinya inflasi melalui stabilitas harga barang dan jasa telah menjaga konsumsi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingatkan Ancaman Krisis: Di Semua Negara, Harga Gas Naik 5 Kali Lipat

2 Agustus 2022

Jokowi Ingatkan Ancaman Krisis: Di Semua Negara, Harga Gas Naik 5 Kali Lipat

Meroketnya harga minyak dan gas, kata Jokowi, mendorong pelbagai negara mengalami kesulitan keuangan.

Baca Selengkapnya