Pelemahan Rupiah Jadi Sentimen Negatif Laju IHSG Hari Ini

Reporter

Senin, 21 November 2016 08:46 WIB

Pergerakan saham di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 18 Maret 2016. IHSG ditutup flat di level yang hampir sama dengan kemarin yakni 4.885,71 naik 0,02 poin atau 0%. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki perdagangan awal pekan ini, risiko pasar emerging market terutama dipicu risiko keluarnya modal asing atau capital outflow yang menyebabkan pelemahan mata uang emerging market terhadap dolar AS termasuk rupiah, masih akan membayangi psikologis pasar.

Menurut analis ekonomi dari First Asia Capital David Sutyanto, hal ini ikut diperburuk dengan kenaikan yield obligasi di pasar global seperti yield obligasi AS tenor 10 tahun akhir pekan lalu yang naik 3 persen di 2,35 persen.

David memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG akan bergerak dengan support di 5.130 dan resisten di 5.190 cenderung terkoreksi. "Pergerakan IHSG akan dibayangi dengan kekhawatiran pelemahan rupiah atas dolar AS," kata David Sutyanto dalam pesan tertulisnya, Senin, 21 November 2016.

IHSG akhir pekan lalu, Jumat, 18 November lalu tutup koreksi 22,90 poin (0,4 persen) di 5.170,10. Menurut David, minimnya insentif positif dan meningkatnya risiko pasar saham emerging market menyusul ekspektasi kenaikan bunga di AS Desember mendatang, telah memicu tekanan di sejumlah harga saham sektoral.

"Koreksi di sejumlah harga komoditas tambang logam dan perkebunan ikut memicu aksi ambil untung lanjutan atas saham sektoral berbasiskan komoditas," kata David. Sepanjang pekan kemarin IHSG kembali koreksi 1,2 persen setelah pekan sebelumnya koreksi 2,4 persen.

Meningkatnya risiko capital outflow di emerging market dipicu ekspektasi kenaikan bunga di AS dan yield obligasi di pasar global menjadi pemicu tekanan di pasar saham dan nilai tukar rupiah atas dolar AS yang sepanjang pekan kemarin melemah 0,4 persen di Rp13.408 per dolar AS. "Ini merupakan posisi terendah rupiah dalam lima bulan terakhir," kata David.

Penjualan bersih asing di pasar saham sepekan kemarin mencapai Rp 3,16 triliun melanjutkan penjualan bersih pekan sebelumnya Rp 4,2 triliun.

Sementara Wall Street akhir pekan lalu tutup koreksi tipis. Indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 0,2 persen di 18.867,93 dan 2.181,90. Koreksi terutama dipicu saham sektor energi dan produk kesehatan. David menuturkan, saat ini pelaku pasar tengah konsolidasi dari fase sentimen terpilihnya Trump sebagai Presiden AS dan ke kondisi fundamental perekonomian.

Selama sepekan terakhir Wall Street melanjutkan penguatan masih didominasi efek terpilihnya Trump sebagai Presiden AS yang akan mendorong belanja infrastruktur pemerintah dan pemotongan pajak korporasi dan individu.

"Akibatnya, spekulasi pasar atas kenaikan inflasi meningkat dan diperkirakan akan mempercepat kenaikan bunga di AS," kata David.

DESTRIANITA

Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

4 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

6 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

6 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

10 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

12 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

12 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

17 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya