Penanganan Schistosomiasis Perlu Intervensi Lintas Sektor

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 28 Oktober 2016 01:00 WIB

Menteri Kesehatan RI, Prof Nilla F Moeloek memantau kerja operator saat peluncuran pusat komando nasional 119 di kantor Kementrian Kesehatan, Jakarta, 1 Juli 2016. Kementerian Kesehatan menyediakan layanan darurat medis dengan nomor 119 yang dapat diakses melalui telepon selular atau rumah dan bebas biaya. M Iqbal Ichsan/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan membutuhkan bantuan peran lintas sektor untuk menyelesaikan permasalahan Schistosomiasis yang persebarannya makin mengkhawatirkan.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan perlu adanya campur tangan dari lintas sektor kementerian untuk menghadapi penyakit schistosomiasis, seperti intervensi terhadap hewan tikus, semenisasi saluran irigasi agar kering dan aliran airnya lancar sehingga keong tidak menempel di daerah basah tersebut, serta upaya pemberdayaan masyarakat baik melalui Posyandu, UKS, bahkan ke tingkat aparat desa setempat.

Schistosomiasis merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh cacing Schistosoma dan dibawa oleh keong Oncomelania. Berlatar belakang hal itulah, penyakit ini sering kali disebut sebagai demam keong.

Saat ini, Schistosomiasis masih ada di Indonesia. Penyakit ini hanya dijumpai di 28 desa di Sulawesi Tengah, yaitu di 5 desa di Kabupaten Sigi dan 23 desa di Kabupaten Poso. Jumlah penduduk di kawasan tersebut ini berkisar antara 30.639 orang.

“Dengan fakta tersebut, Indonesia menjadi satu-satunya negara di wilayah SEARO yang masih memiliki masalah scistosomiasis,” ujarnya, Rabu (26 Oktober 2016).

Penularan schistosomiasis terjadi dengan cara Larva cacing schistosoma menembus kulit dan masuk ke dalam tubuh manusia dan menjadi tumbuh menjadi dewasa, bertelur lalu telurnya keluar bersama tinja. Jika penderita schistosoma buang air besar sembarangan maka telur schistosoma akan tersebar di tanah dan lingkungan menetas menjadi larva dan masuk ke dalam tubuh keong oncomelania.

Di dalam tubuh keong oncomelania, larva tersebut berkembang menjadi larva dewasa lalu keluar ke lingkungan dan dapat menulari manusia selain dapat masuk ke dalam tubuh manusia. Larva juga dapat masuk ke dalam tubuh hewan mamalia seperti sapi, kerbau, kuda, dan anjing. Hewan-hewan ini dapat menjadi sumber penularan dengan menyebarkan telur schistosoma melalui tinjanya.

“Keong Oncomelania itu kecil sekali, ada di sekitar Danau Lindu. Setiap kali hujan dari hutan turun masuk ke masyarakat. Kalau masyarakat sampai kena, risiko kematian bisa jadi kenyataan”, terang Menkes.

Kementerian Kesehatan telah berupaya keras menurunkan angka kesakitan bahkan kematian di manusia akibat Scistosomiasis. Pencegahan dan pengendalian Schistosomiasis di Indonesia dimulai pada tahun 1981 dan berlanjut sampai sekarang. Upaya dimulai di Lindu pada 1981 diperluas ke Napu pada 1982 dan Besoa pafa 1987.

Dengan begitu, prevalensi schistosomiasis pada manusia berhasil diturunkan dari 5,9% tahun 1989 menjadi 1,2% tahun 2016.

“Kemenkes sudah bekerja, prevalensi di manusia berhasil turun. Tapi siklus itu kan berjalan terus. Cacing itu bisa masuk ke tikus, bahkan binatang ternak,” tutupnya.


BISNIS

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

3 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

4 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

5 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

5 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

8 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

12 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

13 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

20 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya