Telkom: Pelayanan Terganggu Jika Kenaikan Tarif Batal

Reporter

Editor

Selasa, 15 Juli 2003 09:44 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Direktur Utama PT Telekomunikasi Tbk Kristiono menyatakan, kemampuan pelayanan telepon kepada masyarakat akan terganggu, jika terjadi pembatalan kenaikan tarif. Selain itu, struktur industri dan kompetisi telekomunikasi di Indonesia juga ikut terpengaruh. Pasti ada pengaruhnya. Kemampuan Telkom akan berkurang untuk melakukan penetrasi pelayanan kepada masyarakat, katanya kepada wartawan di Gedung Departemen Keuangan usai Rakor Ekonomi di Jakarta, Senin (13/1). Hal ini diungkapkannya berkaitan dengan adanya penolakan sejumlah kalangan dan masyarakat atas keputusan kenaikan tarif telepon. Menurutnya, jika DPR dan pemerintah membatalkan kenaikan tarif telepon maka target pendapatan perseroan juga akan ikut terganggu. Tapi, dia belum bisa menjelaskan berapa prosentase pendapatan yang berkurang. Masih belum dihitung, imbuhnya. Kristiono mengungkapkan, kebijakan kenaikan tarif telepon sebenarnya ditujukan untuk meningkatkan peningkatan penetrasi pelayanan. Jadi, secara struktur industrinya, lanjutnya, akan menjadi tidak sehat jika keputusan kenaikan tidak jadi diberlakukan. Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Djamhari Sirat menyatakan, iklim investasi di Indonesia akan terpengaruh jika ada pembatalan atau penundaan tarif telepon. Karena, ada ketidakpastian kebijakan dan iklim usaha di negara ini. Kalau kebijakannya berubah, berarti ada inkonsistensi, tegas dia. Seperti diketahui, pada 1 Februari 2002, pemerintah dan DPR sepakat untuk menaikkan tarif telepon tetap sebesar 44,49 persen secara bertahap selama tiga tahun hingga tahun 2004. Sehingga tiap tahun rata-rata kenaikan mencapai 15 persen. Melalui kenaikan secara bertahap ini diharapkan pada 2005 nanti sudah tidak ada lagi subsidi untuk tarif telepon. Keputusan itu dituangkan dalam Keputusan Menteri Perhubungan nomor 12 tahun 2002 tentang tarif telepon. Selanjutnya, pada 17 Desember lalu pemerintah kembali menyetujui kenaikan tarif telepon tetap sesuai dengan usulan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) mulai 1 Januari 2003. Dengan begitu tahun depan Telkom berhak menaikkan tarif pemakaian lokal 33,3 persen (sebelumnya Rp 195 perpulsa), menaikkan tarif berlangganan bulanan 31,1 persen (sebelumnya Rp 27.804 perbulan) dan menurunkan tarif sambungan langsung jarak jauh sebesar 3,97 persen (sebelumnya Rp 151 perpulsa). Secara rata-rata, dengan mempertimbangkan bobot pendapatan dari masing-masing layanan, kenaikan tarif telepon menjadi 15 persen. Yura Syahrul/Ucok Ritonga --- TNR

Berita terkait

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

3 menit lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

5 menit lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

13 menit lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

20 menit lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Ide Kencan di Luar Ruangan saat Cuaca Cerah

20 menit lalu

Ide Kencan di Luar Ruangan saat Cuaca Cerah

Berikut ragam kegiatan luar ruangan yang bisa dilakukan bersama pasangan, kencan sambil berjemur dan menghirup udara segar.

Baca Selengkapnya

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

21 menit lalu

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

Maarten Paes yang telah resmi menjadi WNI pada Selasa, 30 April 2024, mengaku tak sabar untuk bermain bersama timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

22 menit lalu

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

Mahfud Md, mengatakan relasi agama dan negara bagi Indonesia sebenarnya sudah selesai secara tuntas. Dia menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama, tapi negara beragama.

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

28 menit lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

30 menit lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Turis Pose Telanjang di Big Daddy Dune, Pemerintah Namibia Marah

33 menit lalu

Turis Pose Telanjang di Big Daddy Dune, Pemerintah Namibia Marah

Big Daddy Dune menjadi simbol keindahan alam Namibia dan menjadi tujuan populer bagi para wisatawan yang mencari petualangan.

Baca Selengkapnya