Menko Rizal Klaim Tol Laut Mampu Turunkan Harga Komoditas

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 30 Mei 2016 17:52 WIB

Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli mengerahkan semua Menteri teknis dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk sidak di Pulau Reklamasi C dan D, Jakarta Utara, 4 Mei 2016. Tempo/Avit Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengklaim program tol laut mampu menurunkan harga sejumlah barang dan komoditas pokok.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi di Jakarta, Senin (30 Mei 2016), yang dihadiri Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Dirut PT Pelni Elvien Goentoro, perwakilan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perindustrian.

"Tol laut manfaatnya sangat besar karena berhasil menurunkan harga barang-barang kebutuhan pokok terutama di Indonesia timur. Sebelumnya perbedaan harga antara Jawa dan luar Jawa jauh sekali. Di Jawa murah, di sana (luar Jawa) mahal sekali," kata Rizal.

Ia mencatat harga barang di Namlea, Kabupaten Buru, Kepulauan Maluku, mengalami penurunan sejak program diluncurkan. Contohnya, harga beras turun 22 persen, gula pasir turun 28 persen, minyak goreng curah turun 15 persen, tepung terigu turun 19 persen, daging ayam ras turun 28 persen dan telur turun hingga 49 persen. "Harga tripleks juga turun 17 persen dan harga semen turun 22 persen," katanya.

Rizal menambahkan, selain adanya penurunan harga barang dan bahan pokok, tol laut juga berdampak positif pada peningkatan muatan trayek. "Yang paling penting, kapal-kapal reguler yang jadi tol laut itu tadi membuat biaya transportasi angkutan turun," katanya.

Sejak diluncurkan November 2016, ada enam trayek yang masuk program tol laut yaitu Trayek pertama (T-1) dengan rute Tanjung Perak-Wanci (Wakatobi)-Namlea-Fakfak pulang pergi sejauh 3.426 mil yang saat ini telah dilayani KM Caraka Jaya Niaga 3-32.

Trayek T-2 dengan rute Tanjung Perak-Kalabahi-Moa-Saumlaki-Dobo-Merauke pulang pergi sejauh 3.874 mil dilayani oleh KM Nusantara Pelangi 101.

Trayek T-3 dengan rute Tanjung Perak-Larantuka-Lewoleba-Rote-Sabu-Waingapu pulang pergi sejauh 2.076 mil dilayani oleh KM Caraka Niaga Jaya 3-34.

Trayek T-4 dengan rute Tanjung Priok-Makasar-Manokwari-Wasior-Nabire-Serui-Biak pulang pergi sejauh 4.644 mil.

Trayek T-5 dengan rute Makassar-Tahuna-Lirung-Morotai-Tobelo-Ternate-Babang-Ternate pulang pergi sepanjang 2.608 mil.

Terakhir Trayek T-6 dengan rute Tanjung Priok-Tarempa-Natuna pulang pergi sejauh 1.400 mil saat ini telah dilayani Km Caraka Jaya Niaga 3-4.

ANTARA

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

8 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

10 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

11 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

15 hari lalu

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

Konflik Iran-Israel menjadi sorotan sejumlah pengamat ekonomi di Tanah Air. Apa dampaknya bagi Indonesia menurut mereka?

Baca Selengkapnya

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

17 hari lalu

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.

Baca Selengkapnya

Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

17 hari lalu

Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi soal imbas serangan Iran ke Palestina terhadap perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

18 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bakal melakukan antisipasi imbas serangan Iran ke Israel agar perekonomian tidak terdampak lebih jauh.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

22 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

22 hari lalu

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

Kalangan pengusaha di Apindo memberi masukan berupa peta perekonomian kepada pemerintahan selanjutnya yakni Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya