Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli mengerahkan semua Menteri teknis dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk sidak di Pulau Reklamasi C dan D, Jakarta Utara, 4 Mei 2016. Tempo/Avit Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengklaim program tol laut mampu menurunkan harga sejumlah barang dan komoditas pokok.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi di Jakarta, Senin (30 Mei 2016), yang dihadiri Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Dirut PT Pelni Elvien Goentoro, perwakilan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perindustrian.
"Tol laut manfaatnya sangat besar karena berhasil menurunkan harga barang-barang kebutuhan pokok terutama di Indonesia timur. Sebelumnya perbedaan harga antara Jawa dan luar Jawa jauh sekali. Di Jawa murah, di sana (luar Jawa) mahal sekali," kata Rizal.
Ia mencatat harga barang di Namlea, Kabupaten Buru, Kepulauan Maluku, mengalami penurunan sejak program diluncurkan. Contohnya, harga beras turun 22 persen, gula pasir turun 28 persen, minyak goreng curah turun 15 persen, tepung terigu turun 19 persen, daging ayam ras turun 28 persen dan telur turun hingga 49 persen. "Harga tripleks juga turun 17 persen dan harga semen turun 22 persen," katanya.
Rizal menambahkan, selain adanya penurunan harga barang dan bahan pokok, tol laut juga berdampak positif pada peningkatan muatan trayek. "Yang paling penting, kapal-kapal reguler yang jadi tol laut itu tadi membuat biaya transportasi angkutan turun," katanya.
Sejak diluncurkan November 2016, ada enam trayek yang masuk program tol laut yaitu Trayek pertama (T-1) dengan rute Tanjung Perak-Wanci (Wakatobi)-Namlea-Fakfak pulang pergi sejauh 3.426 mil yang saat ini telah dilayani KM Caraka Jaya Niaga 3-32.
Trayek T-2 dengan rute Tanjung Perak-Kalabahi-Moa-Saumlaki-Dobo-Merauke pulang pergi sejauh 3.874 mil dilayani oleh KM Nusantara Pelangi 101.
Trayek T-3 dengan rute Tanjung Perak-Larantuka-Lewoleba-Rote-Sabu-Waingapu pulang pergi sejauh 2.076 mil dilayani oleh KM Caraka Niaga Jaya 3-34.
Trayek T-4 dengan rute Tanjung Priok-Makasar-Manokwari-Wasior-Nabire-Serui-Biak pulang pergi sejauh 4.644 mil.
Trayek T-5 dengan rute Makassar-Tahuna-Lirung-Morotai-Tobelo-Ternate-Babang-Ternate pulang pergi sepanjang 2.608 mil.
Terakhir Trayek T-6 dengan rute Tanjung Priok-Tarempa-Natuna pulang pergi sejauh 1.400 mil saat ini telah dilayani Km Caraka Jaya Niaga 3-4.
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
8 hari lalu
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.
Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo
10 hari lalu
Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo
Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.
Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan
17 hari lalu
Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.