TEMPO.CO, Jakarta - Badan Direksi Bank Dunia setuju memberi hibah senilai US$ 22 juta atau sekitar Rp 290 miliar kepada Indonesia. Hibah ini bertujuan untuk membantu Badan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH).
“Program Investasi Hutan menawarkan kesempatan untuk memperbaiki penghasilan masyarakat yang hidup dekat hutan melalui pengelolaan lingkungan hidup yang lebih baik,” ujar Rodrigo Chaves, Kepala Perwakilan Bank Dunia melalui siaran pers, kemarin.
Menurut dia, masyarakat yang hidup dekat hutan sangat bergantung dengan kawasan tersebut. Hutan erat kaitannya dengan mata pencaharian mereka. Masyarakat yang hidup di kawasan hutan pun tergolong yang paling miskin di Indonesia. Dengan begitu, dana tersebut diharapkan dapat mengentaskan kemiskinan.
Selain itu, dana juga dipakai untuk memperkuat pengelolaan hutan tropis dan menekan kerusakan lingkungan. Terlebih, Indonesia merupakan negara dengan area hutan tropis terbesar ketiga di dunia.
Dalam hibah tersebut, Badan Pembangunan Internasional Denmark (DANIDA) menyumbang 40 juta kroner (setara dengan US$ 5 juta) untuk hibah. Adapun hibah ini dibiayai oleh inisiatif global bernama Forest Investment Program (FIP) atau Program Investasi Hutan.
KPH merupakan salah satu program prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Program berpotensi memperkuat tata kelola hutan, memperbaiki penggunaan aset sumber daya alam menuju pembangunan berkelanjutan, dan mengurangi kemiskinan dari 32 juta rakyat Indonesia yang hidup di sekitar hutan. KPH berada di bawah naungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan
2 hari lalu
12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan
Riau menjadi provinsi dengan kebun sawit bermasalah paling luas di Indonesia. Berdasarkan catatan Greenpeace sekitar 1.231.614 hektare kebun kelapa sawit di Riau berada di kawasan hutan. Salah satu perusahaan kelapa sawit yang diduga melakukan perambahan kawasan hutan adalah PT Palma Satu, anak perusahaan Darmex Group.