Geger Ecommerce: Alibaba Beli Lazada Rp 13 Triliun  

Selasa, 12 April 2016 17:52 WIB

Chief Strategy Lazada Group, Magnus Elbom memaparkan perkembangan Lazada selama empat tahun terakhir dalam acara ulang tahun Lazada di Kantor Lazada Menara Agro Plaza, Jakarta, 14 Maret 2016. TEMPO/Egi Adyatama

TEMPO.CO, Jakarta - Pertarungan di dunia perdagangan online di Indonesia semakin panas. Alibaba Group Holding Ltd membeli saham pengendali operator e-commerce Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara, Lazada Group SA, dalam kesepakatan senilai kurang lebih US$ 1 miliar (Rp 13 triliun). Alibaba ingin serius menggarap pasar Asia Tenggara.

Berdasarkan keterangan Alibaba, operator e-commerce terbesar Cina itu akan mengeluarkan dana senilai US$ 500 juta (Rp 6,5 triliun) untuk membeli saham baru di Lazada dan saham tersedia yang sudah dimiliki investor lain, dengan nilai total US$1 miliar.

“Dengan investasi di Lazada, Alibaba mendapat akses ke konsumen di luar Cina yang kini terus bertumbuh dan dengan tim manajemen yang telah teruji dan dan memiliki pondasi solid,” ujar Michael Evans, Presiden Alibaba, Selasa (12/4/2016).

Baca juga:Blakblakan Ahok Soal Aguan: Sebulan Sekali Ketemu, Makan Pempek...

Saat ini, Lazada dikendalikan oleh Rocket Internet SE yang berbasis di Jerman. Melalui pernyataan terpisah, kesepakatan itu menaksir total nilai Lazada senilai US$ 1,5 miliar. Para investor yang akan menjual sahamnya di Lazada antara lain Rocket Internet SE, Tesco Plc, dan Investment AB Kinnevik. Salah satu pemegang saham di Rocket Internet ini adalah konglomerat Antony Salim.

Situs belanja online itu menjual berbagai barang konsumsi seperti pakaian di enam pasar Asia Tenggara, termasuk Malaysia dan Singapura. Di Indonesia, Lazada bersaing dengan Mataharimall milik Lippo Group dan Tokopedia.

Sementara itu, Tokopedia juga dikabarkan juga mendapatkan pendanaan baru dari investor senilai US$ 147 juta atau senilai Rp 1,9 triliun. Itu adalah Ini pendanaan terbesar kedua yang diterima Tokopedia, sejak Sequoia Capital dan Softbank Internet and Media Inc (SIMI) yang menggelontorkan investasi US$ 100 juta (sekitar Rp 1,3 triliun) pada 2014.

Seperti dikutip Techinasia.com, pendiri sekaligus CEO Tokopedia, William Tanuwijaya menolak menjawab tentang kepastian investor yang baru. Tokopedia mengantongi banyak investor, di antaranya adalah

1. Sequoia Capital dan Softbank. Keduanya pemegang saham Tokopedia sejak 2014.
2. CK Hutchison Holdings. Grup dari Hong Kong yang memiliki saham operator Tri di Indonesia ini disebut-sebut sebagai investor baru Tokopedia.
3. Warburg Pincus LLC dari Amerika Serikat.

Bisnis.com

Berita terkait

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

1 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Jumat Pagi, Titik Api Masih Muncul di Lokasi Kebakaran Gudang Lazada dan SiCepat Cengkareng

36 hari lalu

Jumat Pagi, Titik Api Masih Muncul di Lokasi Kebakaran Gudang Lazada dan SiCepat Cengkareng

Hingga Jumat pagi, petugas pemadam kebakaran masih berusaha memadamkan api di lokasi kebakaran gudang Lazada dan SiCepat.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Gudang Lazada dan SiCepat , Karyawan Panik Selamatkan Barang Pesanan Pelanggan

36 hari lalu

Kebakaran Gudang Lazada dan SiCepat , Karyawan Panik Selamatkan Barang Pesanan Pelanggan

Gudang Lazada dan SiCepat di Cengkareng, Jakarta Barat kebakaran pada Kamis malam. Petugas damkar kewalahan memadamkan api.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Gudang Lazada dan SiCepat di Cengkareng, Warga Sempat Dengar Ledakan-ledakan

36 hari lalu

Kebakaran Gudang Lazada dan SiCepat di Cengkareng, Warga Sempat Dengar Ledakan-ledakan

Gulkarmat Jakbar belum mengungkap penyebab kebakaran Gudang Si Cepat dan Gudang Lazada itu karena masih dalam penyelidikan.

Baca Selengkapnya

6 Tips Sukses Jualan di E-Commerce Saat Ramadan

39 hari lalu

6 Tips Sukses Jualan di E-Commerce Saat Ramadan

Daya beli masyarakat semakin meningkat di bulan Ramadan. Simak tips sukses jualan di e-commerce saat bulan suci.

Baca Selengkapnya

Ramadan, Lazada Catat Peningkatan Penjualan hingga 3 Kali Lipat pada Jam Tertentu

43 hari lalu

Ramadan, Lazada Catat Peningkatan Penjualan hingga 3 Kali Lipat pada Jam Tertentu

Memasuki bulan Ramadan, Lazada Indonesia mencatat peningkatan penjualan hingga tiga kali lipat pada jam-jam tertentu.

Baca Selengkapnya

Sahur Jadi Waktu Check-Out Favorit Konsumen Lazada

43 hari lalu

Sahur Jadi Waktu Check-Out Favorit Konsumen Lazada

Senior Vice President Campaigns, Traffic, and Onsite Marketing Lazada Indonesia Amelia Tediarjo, mengatakan aktivitas transaksi banyak saat sahur.

Baca Selengkapnya

Selama Ramadan 2024, Transaksi Lazada Naik 3 Kali Lipat

43 hari lalu

Selama Ramadan 2024, Transaksi Lazada Naik 3 Kali Lipat

Masyarakat sangat terlihat antusiasnya belanja di bulan Ramadan 2024. Kenaikan transaksi di Lazada pada Ramadan 2024 mencapai 3 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Hari Perempuan Internasional, Intip Kisah Vanda Monica yang Dapat Cuan dari Bisnis Alat Pancing

49 hari lalu

Hari Perempuan Internasional, Intip Kisah Vanda Monica yang Dapat Cuan dari Bisnis Alat Pancing

Rayakan Hari Perempuan Internasional 2024, simak kisah salah satu pengusaha alat pancing yang berhasil mendapat cuan dari bisnisnya.

Baca Selengkapnya

Survei IPSOS: Produk Fesyen dan Kecantikan Paling Banyak Jualan via Live Streaming di E-Commerce

15 Januari 2024

Survei IPSOS: Produk Fesyen dan Kecantikan Paling Banyak Jualan via Live Streaming di E-Commerce

Survei dan jajak pendapat IPSOS menunjukkan penjual fesyen dan produk kecantikan ang paling banyak memanfaatkan live streaming di e-commerce.

Baca Selengkapnya