Kebakaran Hutan, Riau Minta 2 Helikopter untuk Water Bombing  

Reporter

Kamis, 24 Maret 2016 16:25 WIB

Ilustrasi pemadaman kebakaran hutan dengan Helikopter. ANTARA/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau meminta dua helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) segera dikirim untuk membantu pemadaman api melalui udara dengan water bombing atau bom air.

Kepala BPBD Provinsi Riau Edwar Sanger di Pekanbaru, Kamis, 24 Maret 2016, menyampaikan penegasan itu secara langsung menyusul diterimanya satu unit helikopter jenis Puma SA 330 L dari Skuadron Udara 8 Wing 4 Lanud Atang Sanjaya Bogor. Helikopter ini merupakan bantuan dari markas besar TNI Angkatan Udara.

"Kemarin saya sudah konfirmasi ulang, dan saat ini dua heli dari BNPB jenis MI 171 sedang dipersiapkan untuk dikirim ke Pekanbaru. Kedua heli itu masih menjalani tes terbang di Jakarta," kata Edwar.

Edwar berujar, tes terbang dua helikopter tersebut dilakukan selama tiga sampai lima jam dalam sehari guna membantu menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di Riau.

Dua unit helikopter tersebut merupakan bagian dari empat unit helikopter yang dijanjikan, dan pekan lalu sedang diurus izin administrasi meliputi flight clearance dan security clearence.

Keempat unit helikopter, masing-masing jenis Super Puma dan MI 171, yang dijanjikan BNPB, kata Edwar, memiliki kapasitas besar dan dapat digunakan untuk kegiatan multifungsi, seperti pengeboman air dan transportasi prajurit. "Jadi dua helikopter ini akan difungsikan sebagai pengawasan dan penanggulangan kebakaran lahan dan hutan seperti untuk patroli dan pemadaman," terangnya.

Markas besar TNI AU telah mengirim satu unit helikopter jenis Puma SA 330 L dari Skuadron Udara 8 Wing 4 Pangkalan Udara Atang Sanjaya Bogor untuk membantu mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di Riau. "Ini adalah bukti keseriusan TNI AU Lanud Roesmin Nurjadin untuk membantu mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di Riau," kata Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin (Lanud RSN) Pekanbaru Marsekal Pertama Henri Alfiandi.

Saat ini Satgas Karhutla Riau masih mengandalkan tiga unit helikopter bantuan dari dua perusahaan kertas untuk melakukan pemadaman api melalui jalur udara, yakni milik PT Riau Andalan Pulp and Paper dan PT Indah Kiat Pulp and Paper.

Kepala BNPB Willem Rampangilei dua pekan lalu seusai mengunjungi lokasi kebakaran di wilayah pesisir Riau, Dumai dan Bengkalis, mengatakan pihaknya akan mengerahkan bantuan pinjaman helikopter untuk water boombing dan teknik modifikasi cuaca.

"Penetapan status siaga darurat oleh Provinsi Riau, sehingga pemerintah pusat melalui BNPB memiliki dasar hukum untuk memberi bantuan kapasitas yang tidak dimiliki oleh daerah," ujar Willem.

Willem menyebutkan saat ini Riau sudah memiliki tiga helikopter yang selalu siaga dan bisa digunakan untuk patroli atau melakukan water boombing sewaktu-waktu. "Tiga helikopter ini memang masih kurang, tapi BNPB menyiapkan helikopter apabila diperlukan setiap saat bisa dioperasikan," katanya.

ANTARA


Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

7 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

15 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

40 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

43 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

45 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

45 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

45 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

45 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

50 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

57 hari lalu

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya