Setelah Vietnam, Pakistan dan India Jadi Target Impor Beras  

Reporter

Rabu, 6 Januari 2016 18:19 WIB

Menteri Perdagangan, Thomas Lembong. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan kembali mengimpor beras melalui Perusahaan Umum Bulog. Setelah tahun lalu mendatangkan beras dari Vietnam, tahun ini pemerintah menjajaki impor dari Pakistan dan India.

Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong menyatakan saat ini pemerintah telah menandatangani nota kesepahaman dengan Pakistan, meski rincian untuk jumlah, harga, dan waktunya belum disepakati dalam kontrak.

“Kami sedang pelajari aspek legal dan teknisnya serta stok beras medium yang ada di Pakistan,” kata Thomas di sela acara silaturahmi Natal dan tahun baru di kantornya, Rabu, 6 Januari 2016.

Sedangkan dengan India, penjajakan masih di tahap awal, belum ada nota kesepahaman. Yang pasti, Negeri Mahatma Gandhi itu memang memiliki stok beras melimpah. Setahun, India bisa ekspor beras senilai US$ 3-4 miliar.

Impor beras dari Pakistan dan India, menurut Thomas, kemungkinan diperlukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga di pasar. "Presiden, dalam sidang kabinet kemarin, menyampaikan pesan khusus ke Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian, jaga benar inflasi. Jaga benar dalam jangka pendek, harga komoditas pangan diprioritaskan," ujar Thomas.

Persiapan itu perlu dilakukan, sebab ada kemungkinan masa panen tahun ini akan tertunda akibat El-Nino yang terjadi di paruh kedua tahun lalu. Selain itu, pemerintah juga mewaspadai ancaman La-Nina. "Cuaca masih mengancam. Kemarin kemarau panjang, saat ini masuk musim hujan, sehingga harus kerja keras antisipasi lonjakan harga," kata Thomas.

Fokus pemerintah saat ini, menurut Thomas, adalah mempertahankan momentum rendahnya angka inflasi. "Inflasi hanya 3,3 persen. Itu momentum baik. Apalagi harga barang primer, seperti beras premium, secara regional cukup terjaga baik,” katanya.



PINGIT ARIA

Berita terkait

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

9 jam lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

KTT APEC di Peru Kembali Bahas Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik atau FTAAP

19 jam lalu

KTT APEC di Peru Kembali Bahas Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik atau FTAAP

Pertemuan organisasi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Arequipa, Peru kembali membahas Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

1 hari lalu

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

Kementerian Perdagangan mengungkapkan saat ini fenomena alih mitra dagang sejumlah negara telah mempengaruhi ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

4 hari lalu

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

Wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo berpotensi membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

7 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim menyebut bisnis waralaba di sektor makanan dan minuman menjadi yang terbesar

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

14 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

15 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

15 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

20 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

20 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya