Bappenas Minta Industri Meubel Hanya Pakai Kayu SVLK

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 4 Desember 2015 17:02 WIB

Pekerja menyelesaikan pembuatan lemari di kawasan Penggilingan, Jakarta, 26 November 2015. Pemerintah bantu dana Rp 6,2 miliar pada 2016 untuk industri mebel atau furnitur berskala kecil hingga menengah. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tengah mengkaji rumusan peraturan presiden yang akan mewajibkan seluruh produk kayu dalam proyek pengadaan pemerintah untuk memenuhi sistem verifikasi legalitas kayu atau SVLK.

Direktur Kehutanan Bappenas Basah Hernowo mengatakan langkah tersebut dapat mendorong perbaikan tata kelola hutan Indonesia secara lestari. Pemerintah juga berkepentingan agar setiap barang yang digunakan tidak berasal dari kegiatan ilegal.

“Jangan sampai kita tidak tahu asal-usul produk kayu yang dipakai pemerintah. Aturan ini nanti dibuat dalam perpres,” katanya kepada Bisnis.com, belum lama ini. Menurut Basah, pengenaan kewajiban SVLK menjadi domain Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Sebagai langkah awal, institusi itu akan membuat panduan kewajiban SVLK bagi para pimpinan proyek dan pejabat pembuat komitmen.

Kewajiban SVLK, kata Basah, dibuat bertahap agar pelaku usaha dapat menyesuaikan diri. Apalagi, pengaturan tersebut akan mencakup institusi pemerintah pusat dan daerah “Ini kan kita aturanya dari Sabang sampai Merauke. Dibuat bertahap supaya pengusaha kecil tidak kesulitan memasok ke pemerintah,” tuturnya.

Basah mengatakan pengadaan barang berbahan kayu pemerintah cukup tinggi. Saat ini, pemerintah gencar membangun sekolah-sekolah baru yang membutuhkan peralatan pendukung seperti bangku, meja, hingga papan tulis. Ada juga proyek penggantian barang-barang pemerintah yang rusak.

SVLK dibuat untuk memastikan legalitas produk hasil hutan Indonesia baik di sektor hulu, maupun hilir. Sistem itu diwacanakan sejak 10 tahun lalu dan resmi diundangkan pada 2009.

Pada awalnya, pelaku usaha mengurus SVLK bersifat sukarela guna memenuhi tuntutan pasar internasional yang menghendaki kayu legal. Seiring perjalanan waktu, SVLK direncanakan menjadi syarat wajib (mandatori) per 1 Januari 2016 bila pelaku usaha ingin mengekspor produk hasil hutan.

Sayangnya, Kementerian Perdagangan kemudian membatalkan rencana tersebut. Dalam Permendag No. 89/2015 tentang Ketentuan Ekspor Produk Kehutanan, pelaku usaha tidak lagi wajib menyertakan V-Legal (sebagai bukti SVLK) untuk 15 pos tarif. Yang masuk dalam kategori ini adalah barang-barang produk hilir.

Kementerian yang dipimpin Thomas Lembong itu beralasan kewajiban SVLK dapat memberatkan kalangan pelaku usaha kecil dan menengah. Bila ini terjadi, ekspor produk hasil hutan Indonesia dapat merosot.

Sontak, keputusan itu mendapat penolakan dari kalangan aktivis lembaga swadaya masyarakat hingga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

BISNIS.COM

Berita terkait

Festival Kreativitas ARTBOX AVENUE 2024 di Singapura Hadirkan Pelaku Industri Kreatif Asia Tenggara

14 Januari 2024

Festival Kreativitas ARTBOX AVENUE 2024 di Singapura Hadirkan Pelaku Industri Kreatif Asia Tenggara

ARTBOX AVENUE 2024 digelar di Singapore Expo Hall 22, Singapura, pada 26 Januari hingga 4 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Hidupkan Bekraf Lagi untuk Kembangkan Industri Content Creator

14 Januari 2024

Ganjar Janji Hidupkan Bekraf Lagi untuk Kembangkan Industri Content Creator

Calon Presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo mengatakan akan mengembangkan industri kreatif apabila dia terpilih dalam Pemilu 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Janji Benahi Industri Kreatif: Banyak Keluhan dari Anak Muda

11 Januari 2024

Mahfud Md Janji Benahi Industri Kreatif: Banyak Keluhan dari Anak Muda

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD berjanji untuk membenahi sektor ketenagakerjaan industri kreatif.

Baca Selengkapnya

Ganjar Ungkap Isu yang Dibawa Mahfud di Debat Cawapres: Target Pertumbuhan Ekonomi hingga Industri Kreatif

21 Desember 2023

Ganjar Ungkap Isu yang Dibawa Mahfud di Debat Cawapres: Target Pertumbuhan Ekonomi hingga Industri Kreatif

Ganjar Pranowo mengungkapkan sejumlah isu yang akan dibawa oleh calon wakil presiden Mahfud MD dalam debat cawapres

Baca Selengkapnya

3 Gagasan Capres-Cawapres Soal Pendidikan, Begini Kata Anies Baswedan, Prabowo, Ganjar Pranowo

17 Desember 2023

3 Gagasan Capres-Cawapres Soal Pendidikan, Begini Kata Anies Baswedan, Prabowo, Ganjar Pranowo

Apa saja gagasan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin, Prabowo-Gibran, Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk tema pendidikan?

Baca Selengkapnya

Kemenparekraf soal RPP Kesehatan: Industri Kreatif Dirugikan, Multiplier Effect Hilang hingga Ancaman PHK

30 November 2023

Kemenparekraf soal RPP Kesehatan: Industri Kreatif Dirugikan, Multiplier Effect Hilang hingga Ancaman PHK

Kemenparekraf menilai perlunya kajian lebih dalam terhadap RPP Kesehatan karena berpotensi membawa dampak negatif bagi industri kreatif di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

7 Contoh Ekonomi Kreatif yang Memiliki Peluang Besar

30 Agustus 2023

7 Contoh Ekonomi Kreatif yang Memiliki Peluang Besar

Ekonomi kreatif semakin populer dan menjanjikan. Berikut adalah contoh ekonomi kreatif yang ada di Indonesia dan berpeluang besar,

Baca Selengkapnya

Gurita Bisnis Vindes Corp, Terbaru Gelar 'Bahkan Voli'

29 Agustus 2023

Gurita Bisnis Vindes Corp, Terbaru Gelar 'Bahkan Voli'

Vindes Corp, perusahaan yang didirikan Vincent Rompies dan Deddy Mahendra Desta per Agustus 2021, terus membuat gebrakan. Ini gurita bisnisnya.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Prioritas Cetak Lapangan Kerja kepada Kaum Milenial

12 Agustus 2023

Anies Baswedan Sebut Prioritas Cetak Lapangan Kerja kepada Kaum Milenial

Calon Presiden Anies Baswedan menyampaikan pentingnya mencetak lapangan kerja dan pertumbuhan UMKM saat bertemu kaum milenial di Magelang.

Baca Selengkapnya

BCA UMKM Fest 2023 Digelar Sebulan Secara Hybrid, Bakal Dihadiri 1.400 Pelaku Industri Kreatif

10 Agustus 2023

BCA UMKM Fest 2023 Digelar Sebulan Secara Hybrid, Bakal Dihadiri 1.400 Pelaku Industri Kreatif

PT Bank Central Asia Tbk menggelar BCA UMKM Fest 2023 untuk mendorong potensi ekonomi dari sektor usaha mikro kecil menengah.

Baca Selengkapnya