LSM Sesalkan Kekerasan pada Rakyat Papua Setiap 1 Desember

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Kamis, 3 Desember 2015 18:40 WIB

Pengunjuk rasa dari Aliansi Mahasiswa Papua saat berorasi di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, 1 Desember 2015. Dalam aksinya massa menuntut Papua Merdeka dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan beberapa organisasi kemasyarakatan berkumpul di kantor LBH Jakarta guna menyatakan sikap menolak dan meminta aparat menghentikan aksi kekerasan yang menimpa masyarakat Papua, baik yang terjadi di Jakarta dan di Papua pada 1 Desember lalu.

Menurut Bernard Agapa, aktifis dari 'Papua Itu Kita' aksi unjuk rasa yang berlangsung di Jakarta kemarin bukan bentuk gerakan separatis yang mengganggu kedaulatan. "Tanggal 1 Desember merupakan hari bagi orang Papua dalam merayakan ekspresi identitas," katanya di kantor Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Kamis, 3 Desember 2015.

Bernard menambahkan setiap perayaan tanggal 1 Desember sejak 1961 terus menelan korban. Menurutnya 1 Desember merupakan saat pertama kali masyarakat menyebut diri mereka sebagai Papua, dan di tanggal itu pula nama Papua diresmikan.

Selasa kemarin 1 Desember 2015, Aliansi Mahasiswa Papua melangsungkan demonstrasi di bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Namun demonstrasi tersebut berujung rusuh. Mahasiswa melempari polisi dengan batu, sementara 300 polisi menyemprotkan gas air mata.

Selain di Jakarta, sebanyak 32 orang ditangkap karena diduga hendak memperingati Hari Ulang Tahun Organisasi Papua Merdeka. Sedangkan warga mengklaim bahwa mereka ditangkap saat akan melakukan ibadah.

Aliansi ini juga menuntut dua mahasiswa yang masih ditahan kepolisian yakni Enos Suhun dan Eliakimitlay untuk dibebaskan. Selain itu juga meminta aparat menghentikan aksi represif terhadap orang Papua serta kelompok masyarakat sipil lainnya seperti buruh.

Gabungan Aliansi Masyarakat ini terdiri dari Papua Itu Kita, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Front Mahasiswa Nasional, Federasi Buruh Lintas Pabrik, Perempuan Mahardhika, Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan dan 18 organisasi lainnya.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

42 hari lalu

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.

Baca Selengkapnya

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

46 hari lalu

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

Bawaslu RI menyebut potensi kerawanan Pilkada 2024 dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

53 hari lalu

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

Haiti dikuasai geng kriminal yang mengancam akan melakukan pembantaian massal jika Perdana Menteri Ariel Henry tak mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

57 hari lalu

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

Kerusuhan di Pulau Rempang antara warga dan aparat pecah pada 7 Agustus 2023. Warga menolak pengukuran lahan yang dilakukan pemerintah

Baca Selengkapnya

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

19 Februari 2024

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.

Baca Selengkapnya

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

18 Februari 2024

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

Apa pemicu kerusuhan Sampit? Kondisi ekonomi yang sulit dan ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya memperburuk ketegangan antara kedua komunitas

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

18 Februari 2024

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

Kerusuhan Sampit ini menyebabkan lebih dari 500 orang meninggal dengan lebih dari 100.000 penduduk Madura kehilangan tempat tinggal di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

17 Februari 2024

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

Media asing Al Jazeera berikan penilaian terhadap Prabowo yang menang pemilu 2024 hasil quick count

Baca Selengkapnya

Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

13 Februari 2024

Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

Penetapan tanggal pemilu melibatkan proses diskusi yang panjang antara KPU, pemerintah, dan DPR. Bahkan, proses tersebut dapat memakan waktu hingga satu tahun.

Baca Selengkapnya

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

6 Februari 2024

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

Unjuk rasa di pusat repatriasi bagi migran di Roma, Italia, berubah menjadi kerusuhan setelah

Baca Selengkapnya