Kalla: Kekurangan Pajak Rp 400 Triliun Sulit Terkejar

Selasa, 1 Desember 2015 21:13 WIB

Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla saat memberikan keynote speech pada TEMPO Economic Briefing dengan tema "Mengembalikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2016" di Jakarta, 17 November 2015. TEMPO/Bambang Harymurti

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla pesimistis optimalisasi penerimaan pajak dalam waktu kurang sebulan ini akan dapat menutupi kekurangan pajak Rp 430 triliun dari target tahun ini sebesar Rp 1.294 triliun. “Kita terbuka saja bahwa kita tidak mungkin dalam waktu Desember itu (menutup kekurangan) pendapatan pajak Rp 400 trilun," ujar Kalla, saat membuka acara Economic Outlook 2016, di Hotel Borobudur, Selasa, 1 Desember 2015. "Berarti kita kekurangan penerimaan pajak."

Kalla menjelaskan, kekurangan penerimaan pajak ini hanya dapat ditambal dengan dua solusi. Dua solusi itu adalah mengurangi pengeluaran negara atau menambah utang. "Tidak ada solusi lain," ucap Kalla.

Kalla mencontohkan salah satu yang yang bisa dikurangi dari pengeluaran negara adalah anggaran pembangunan. Alasannya, kata Kalla, tidak mungkin pemerintah mengurangi gaji pegawai dan hal lain. "Tentu bisa dikurangi anggaran rapat dan hal-hal lain. Tapi yang biasanya dibintangi adalah anggaran pembangunan," tutur Kalla. Oleh karena itu, Kalla ingin sejak awal semua pihak mengencangkan ikat pinggang untuk mengurangi anggaran negara yang tidak penting.

Meski bisa mengurangi pengeluaran negara dengan pembatasan anggaran pembangunan infrastruktur, tapi Kalla berharap tetap pemerintah tetap memperhatikan dampaknya terhadap lapangan kerja dan produktivitas. Hal ini berkaca pada pengalaman di masa lalu saat ada pelarangan rapat pemerintah di hotel, walhasil banyak pengusaha yang protes. Pemerintah juga tidak ingin terjadi pemecatan banyak karyawan di sektor perhotelan.

Sebelumnya, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Suahasil Nazara, menyatakan, kekurangan pajak (short fall) tidak akan mengganggu penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Pemerintah sudah mengantisipasi terjadinya kekurangan itu. "Berapa pun short fall-nya, APBN kami rancang aman," tuturnya beberapa waktu lalu.

Suahasil menyebut batasan aman dari APBN jika short fall terjadi ialah tidak terjadi defisit anggaran lebih dari 3 persen sesuai dengan amanat Undang-undang. Pemerintah berupaya menjaga agar penerimaan dan pengeluaran berimbang tanpa memotong anggaran kementerian atau lembaga.

ALI HIDAYAT

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

2 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Kasus Dugaan Penerimaan Gratifikasi oleh Kepala Kantor Pajak Jakarta Timur Masih Penyelidikan

2 hari lalu

KPK Sebut Kasus Dugaan Penerimaan Gratifikasi oleh Kepala Kantor Pajak Jakarta Timur Masih Penyelidikan

KPK masih melakukan penyelidikan terhadap KPP Madya Jakarta Timur Wahono Saputro untuk kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan TPPU.

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

3 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

3 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Mantan Dirut RSUP Haji Adam Malik Jadi Tersangka Korupsi, Pakai Uang Pajak untuk Kepentingan Pribadi

4 hari lalu

Mantan Dirut RSUP Haji Adam Malik Jadi Tersangka Korupsi, Pakai Uang Pajak untuk Kepentingan Pribadi

Kejaksaan menetapkan mantan Direktur Utama RSUP Haji Adam Malik Medan, Bambang Prabowo, sebagai tersangka korupsi.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

5 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

6 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Intip Promo Lebaran Package Richeese Factory dan KFC Bucket Hampers

17 hari lalu

Intip Promo Lebaran Package Richeese Factory dan KFC Bucket Hampers

Dalam rangka semarak Lebaran, Richeese Factory mengeluarkan promo Lebaran Package, sedangkan KFC punya paket KFC Bucket Hampers.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

17 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

17 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya