OJK Minta Kredit Perbankan Perhatikan Kelestarian Lingkungan  

Reporter

Selasa, 24 November 2015 04:24 WIB

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman Darmansyah Haddad memberikan sambutan saat sosialisasi program Jaring di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pondok Dadap Sendang Biru, Desa Tambakrejo, Kec. Sumber Manjing, Malang, Jawa Timur, 13 November 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggandeng delapan perbankan untuk berpartisipasi menyalurkan pembiayaan berkelanjutan yang berbasis lingkungan.

Ketua OJK, Muliaman Hadad, menyatakan, ke depan industri perbankan mesti memperhatikan aspek lingkungan dalam pembiayaannya. "Bank tidak hanya memikirkan profit, tapi juga people dan planet," kata Muliaman di Jakarta, Senin, 23 November 2015.

OJK, lanjut dia, akan memberikan arahan ihwal mekanisme pembiayaan. Muliaman mengatakan, otoritas sudah terlibat dalam penerbitan road map keuangan berkelanjutan yang bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Nantinya, perusahaan yang merusak lingkungan jangan berharap untuk mendapatkan kredit. "Kami ingin utamakan aspek lingkungan ketika ingin memberikan investasi atau pembiayaan," ucapnya.

Di sektor pasar modal, berdasar data OJK, pasar green bond secara global mengalami perkembangan. Pada tahun 2013 jumlah green bond yang diterbitkan senilai US$ 11 miliar. Sedangkan pada pertengahan 2015 outstanding green bond global mencapai US$ 65,5 miliar.

Di level domestik, sebagai langkah awal, Muliaman enggan memasang taget berapa besar pembiayaan yang akan dikeluarkan karena penerbitan global bond bergantung pada pemerintah. "Ini kan baru awal. Dan untuk sektornya bisa semua jenis industri," kata dia. Muliaman menambahkan, perusahaan yang patuh terhadap prinsip lingkungan bakal lebih mudah mendapatkan kreditnya.

Delapan bank yang sudah berkomitmen ikut terlibat dalam green banking adalah Bank Artha Graha International Tbk, Bank Central Asia Tbk, Bank Negara Indonesia Tbk. Lalu ada Bank Rakyat Indonesia, BRI Syariah, Bank Mandiri Tbk, PT Bank Muamalat Indonesia, serta PT BPD Jawa Barat dan Banten.

Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Sadikin, mengatakan, bagi perbankan ada insentif atau akses yang mudah jika sudah menjalankan prinsip green finance. Menurut Budi, kemudahannya ialah mendapat akses ke sumber pendanaan yang murah dan bersifat jangka panjang. "Contohnya kami mendapat bantuan dana dari Bank Pembangunan Prancis," kata Budi.

Di tahap awal, Bank Mandiri mendapatkan pinjaman sebesar US$ 100 juta. Dana tersebut, kata Budi, sudah disalurkan untuk beberapa proyek di antaranya proyek tenaga listrik, mikro hidro, dan biomassa.

Selain itu, perbankan akan mudah mendapatkan investor dari luar negeri jika sudah mempunyai skor atau penilaian yang bagus di aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola. "Ketika kami keluar negeri, penilaian tiga aspek akan membantu (mendapatkan investor)," ucap Budi.

ADITYA BUDIMAN


Berita terkait

Muliaman Hadad Terpilih Jadi Ketua Majelis Wali Amanat UNS, Segera Agendakan Pemilihan Rektor

36 hari lalu

Muliaman Hadad Terpilih Jadi Ketua Majelis Wali Amanat UNS, Segera Agendakan Pemilihan Rektor

Muliaman Darmansyah Hadad terpilih sebagai Ketua MWA UNS melalui rapat koordinasi pembentukan struktur organisasi MWA UNS

Baca Selengkapnya

Kebijakan OJK dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

21 Februari 2024

Kebijakan OJK dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

Berikut sejumlah kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan..

Baca Selengkapnya

Cara Cek Nama di BI Checking atau SLIK OJK Terbaru secara Online

30 Januari 2024

Cara Cek Nama di BI Checking atau SLIK OJK Terbaru secara Online

Cara cek nama di BI Checking atau SLIK OJK hanya membutuhkan waktu paling lambat 1 hari kerja. Berikut ini langkah-langkah dan syaratnya.

Baca Selengkapnya

Daftar Asuransi yang Izin Usahanya Dicabut OJK Tahun Ini, Terbaru PT Aspan

4 Desember 2023

Daftar Asuransi yang Izin Usahanya Dicabut OJK Tahun Ini, Terbaru PT Aspan

Sejumlah perusahaan asuransi dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun ini. Perusahaan mana saja?

Baca Selengkapnya

NPL ke Level 1,36 Persen, Berikut Strategi Bank Mandiri

27 November 2023

NPL ke Level 1,36 Persen, Berikut Strategi Bank Mandiri

Direktur Manajemen Risiko PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Ahmad Siddik Badruddin, memprediksi kualitas kredit terjaga hingga akhir 2023 dan stabil pada 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

Memahami Apa Itu Musyarakah, Jenis, dan Contohnya

25 September 2023

Memahami Apa Itu Musyarakah, Jenis, dan Contohnya

Musyarakah adalah salah satu akad dalam perbankan syariah yang berbentuk kerja sama untuk mendapatkan keuntungan. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa Itu Bursa Karbon dan Dampaknya untuk Lingkungan

22 September 2023

Mengenal Apa Itu Bursa Karbon dan Dampaknya untuk Lingkungan

Bursa karbon akan diselenggarakan oleh OJK pada 26 September 2023 mendatang. Ketahui dampak bursa karbon dan contohnya berikut.

Baca Selengkapnya

Pengertian OJK Lengkap dengan Tujuan dan Fungsinya

12 September 2023

Pengertian OJK Lengkap dengan Tujuan dan Fungsinya

Sudahkah Anda tahu apa pengertian OJK? OJK memiliki peran penting dalam sistem keuangan di Indonesia. Berikut ini tujuan hingga wewenangnya.

Baca Selengkapnya

Marak Mahasiswa Terjerat Paylater, OJK Peringatkan Perusahaan Kredit Online

21 Agustus 2023

Marak Mahasiswa Terjerat Paylater, OJK Peringatkan Perusahaan Kredit Online

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperingatkan perusahaan kredit online karena marak mahasiswa terjerat jasa paylater.

Baca Selengkapnya

Bursa Kripto, Didirikan Bappebti, Dikelola OJK

28 Juli 2023

Bursa Kripto, Didirikan Bappebti, Dikelola OJK

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mendirikan bursa kripto. Pengelolaan akan dialihkan ke OJK.

Baca Selengkapnya