(ki-ka) Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, President dan CEO Lion Air Group Rusdi Kirana, Menteri perhubungan Ignasius Jonan mencoba pesawat baru Batik Air di Bandara Seokarno Hatta, Tangerang, Banten, 21 November 2014. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menarik pernyataannya yang menyebut pemilik Lion Group, Rusdi Kirana, berkeinginan menutup Bandara Budiarto di Curug, Banten. Menteri Jonan juga meminta maaf bila pernyataannya itu dianggap memberatkan.
"Kami anggap persoalan ini selesai," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo saat menyampaikan pernyataan tertulis Jonan di kantornya, Selasa, 17 November 2015.
Kendati Menteri Jonan telah menarik pernyataan dan meminta maaf, Jonan menegaskan bahwa dia tidak pernah menyebut atau menuduh Rusdi Kirana berkeinginan menjadi Menteri Perhubungan. Menteri Jonan juga mengaku tidak menuduh Rusdi berkeingingan menutup Bandara Budiarto. Jonan juga mengklaim tidak menuduh PT Lion Group merekomendasikan penutupan Bandara Budiarto, yang dipakai sebagai landasan sekolah penerbangan Curug.
"Tidak ada niat dan tendensi sedikit pun dalam pernyataan Menteri Perhubungan mendiskreditkan Rusdi Kirana dan PT Lion Group," kata Jonan dalam keterangan tertulis.
Rusdi Kirana mensomasi Jonan lantaran merasa dituduh berkeinginan menjadi Menteri Perhubungan dan menutup Bandara Budiarto demi memfasilitasi proyek Bandara Lebak. Somasi Rusdi itu merespons pemberitaan di media massa yang mengutip pernyataan Jonan di Nusa Dua, Bali, Jumat, pekan lalu. Media massa, dengan mengutip Jonan, menyebut Rusdi bisa menutup Bandara Budiarto setelah dirinya menggantikan Jonan menjadi Menteri Perhubungan.