TEMPO Interaktif, Jakarta:Data Bank Indonesia per Agustus 2005 menunjukkan rasio kredit seret (nonperforming loan) kartu kredit per Agustus 2005 mencapai 7,17 persen senilai Rp 1,08 triliun. Rasio tersebut menurun dibandingkan Desember 2004 sebesar 8,15 persen senilai Rp 1 triliun.Menurut Kepala Biro Pengembangan Sistem Pembayaran Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Dyah N.K. Makhijani, penyebab utama kredit seret adalah banyaknya nasabah yang memiliki kartu kredit lebih dari satu dengan kemampuan membayar yang pas-pasan. "Selain itu banyak nasabah yang salah menggunakan kartu kredit," ujarnya pada wartawan di Jakarta, Selasa (3/1).Dyah menjelaskan, penyalahgunaan kartu kredit terjadi karena nasabah menganggap kartu kredit sebagai modal usaha. Pada saat usaha tersebut macet, otomatis nasabah tidak mampu membayar tagihan. "Padahal tujuan utamanya untuk konsumsi," tambahnya.Seharusnya, kata Dyah, kartu kredit sebagai tambahan fasilitas belanja harus digunakan dengan hati-hati. "BI menginginkan pemegang kartu adalah orang yang betul-betul memiliki pendapatan lebih," kata dia.Data BI juga menyebutkan kredit yang dilakukan dengan kartu kredit mencapai 2,28 persen atau Rp 15,1 triliun dari total kredit yang dikucurkan perbankan sebesar Rp 666,5 triliun.Melalui PBI No. 7/52/PBI/2005 mengenai Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK), BI berharap dapat memperbaiki kualitas pemberian kredit. "Dalam jangka panjang akan menurunkan tingkat NPL," kata Dyah.Aturan tersebut berisi antara lain mewajibkan diterapkannya manajemen risiko kredit yang sekurang-kurangnya memperhatikan minimum usia calon pemegang kartu adalah 21 tahun atau telah menikah. Selain itu pendapatan per bulan tiga kali upah minimum regional yang berlaku, batas maksimum kredit hanya dua kali pendapatan per bulan dan minimum persentase pembayaran 10 persen dari total tagihan. BI juga mewajibkan diberikannya informasi tertulis kepada pemegang kartu tentang prosedur maupun hak kewajibannya sehingga tidak ada pelanggaran penggunaan APMK.Astri Wahyuni