Kredit Seret Kartu Kredit Menurun

Reporter

Editor

Rabu, 4 Januari 2006 01:35 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Data Bank Indonesia per Agustus 2005 menunjukkan rasio kredit seret (nonperforming loan) kartu kredit per Agustus 2005 mencapai 7,17 persen senilai Rp 1,08 triliun. Rasio tersebut menurun dibandingkan Desember 2004 sebesar 8,15 persen senilai Rp 1 triliun.Menurut Kepala Biro Pengembangan Sistem Pembayaran Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Dyah N.K. Makhijani, penyebab utama kredit seret adalah banyaknya nasabah yang memiliki kartu kredit lebih dari satu dengan kemampuan membayar yang pas-pasan. "Selain itu banyak nasabah yang salah menggunakan kartu kredit," ujarnya pada wartawan di Jakarta, Selasa (3/1).Dyah menjelaskan, penyalahgunaan kartu kredit terjadi karena nasabah menganggap kartu kredit sebagai modal usaha. Pada saat usaha tersebut macet, otomatis nasabah tidak mampu membayar tagihan. "Padahal tujuan utamanya untuk konsumsi," tambahnya.Seharusnya, kata Dyah, kartu kredit sebagai tambahan fasilitas belanja harus digunakan dengan hati-hati. "BI menginginkan pemegang kartu adalah orang yang betul-betul memiliki pendapatan lebih," kata dia.Data BI juga menyebutkan kredit yang dilakukan dengan kartu kredit mencapai 2,28 persen atau Rp 15,1 triliun dari total kredit yang dikucurkan perbankan sebesar Rp 666,5 triliun.Melalui PBI No. 7/52/PBI/2005 mengenai Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK), BI berharap dapat memperbaiki kualitas pemberian kredit. "Dalam jangka panjang akan menurunkan tingkat NPL," kata Dyah.Aturan tersebut berisi antara lain mewajibkan diterapkannya manajemen risiko kredit yang sekurang-kurangnya memperhatikan minimum usia calon pemegang kartu adalah 21 tahun atau telah menikah. Selain itu pendapatan per bulan tiga kali upah minimum regional yang berlaku, batas maksimum kredit hanya dua kali pendapatan per bulan dan minimum persentase pembayaran 10 persen dari total tagihan. BI juga mewajibkan diberikannya informasi tertulis kepada pemegang kartu tentang prosedur maupun hak kewajibannya sehingga tidak ada pelanggaran penggunaan APMK.Astri Wahyuni

Berita terkait

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

17 hari lalu

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

Turunnya pendapatan sebagian peminjam pinjol menaikkan risiko kredit macet di masa lebaran.

Baca Selengkapnya

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

48 hari lalu

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

Ekonom Yusuf Wibisono angkat bicara soal akar masalah fundamental dari maraknya kredit macet Pinjol pada generasi muda.

Baca Selengkapnya

Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

55 hari lalu

Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

Prabowo Subianto bercerita, dia pernah punya utang di PT Bank Mandiri Tbk dan telah membayar utang itu 100 persen tanpa potongan.

Baca Selengkapnya

Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

1 Februari 2024

Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

Aset Bank Mandiri pada 2023 mencapai Rp 2.174 triliun. Ditopang oleh pertumbuhan kredit korporasi dan komersial.

Baca Selengkapnya

Jokowi Puji Semangat Kerja Nasabah PNM: Pengusaha Jangan Ngelentruk, Nglokro..

30 Januari 2024

Jokowi Puji Semangat Kerja Nasabah PNM: Pengusaha Jangan Ngelentruk, Nglokro..

Jokowi mengaku sangat senang melihat kredit macet permodalan yang terbilang lebih rendah dibanding temuan kredit macet perbankan.

Baca Selengkapnya

Kredit Macet Nelayan Capai Rp 878 Miliar, Ganjar-Mahfud Janji Bakal Diputihkan

28 Januari 2024

Kredit Macet Nelayan Capai Rp 878 Miliar, Ganjar-Mahfud Janji Bakal Diputihkan

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mengunjungi Kampung Nelayan Kurnia di Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Kerja Sama ITB-Pinjol Danacita Sediakan Cicilan UKT Berpotensi Kredit Macet

26 Januari 2024

Ekonom Sebut Kerja Sama ITB-Pinjol Danacita Sediakan Cicilan UKT Berpotensi Kredit Macet

Cicilan UKT ITB via Pinjol Danacita berpotensi jadi kredit macet.

Baca Selengkapnya

Kala Ganjar dan Mahfud Md Janji Bakal Hapus Kredit Macet Petani-Nelayan

26 Januari 2024

Kala Ganjar dan Mahfud Md Janji Bakal Hapus Kredit Macet Petani-Nelayan

Pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud Md berjanji bakal menghapus kredit macet petani dan nelayan jika jadi pemenang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Janji Hapus Kredit Macet Petani dan Nelayan

26 Januari 2024

Mahfud Md Janji Hapus Kredit Macet Petani dan Nelayan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md berjanji akan menghapus kredit macet petani dan nelayan.

Baca Selengkapnya

Akulaku Diberi Waktu hingga Juni untuk Perbaiki Bisnis Paylater

14 Januari 2024

Akulaku Diberi Waktu hingga Juni untuk Perbaiki Bisnis Paylater

OJK memberikan tambahan waktu kep Akulaku untuk mengambil sejumlah langkah perbaikan bisnis paylater hingga Juni 2024.

Baca Selengkapnya