TEMPO.CO , Jakarta - Pengamat ekonomi dari BCA, David Sumual, mengatakan BI Rate tidak menunjukkan indikasi untuk dinaikkan pada bulan ini. "Kalau lihat indikasinya malah bisa turun," ujarnya saat dihubungi pada Jumat, 6 November 2015.
Indikatornya adalah kondisi pasar domestik yang semakin baik. Saat ini, menurut David, BI masih menunggu The Fed menaikkan suku bunga dalam waktu dekat, barulah kemudian melakukan beberapa penyesuaian. "Nunggu dulu reaksi pasar," ujarnya.
Menurut dia, kemungkinan Bank Indonesia menaikkan suku bunganya justru kecil. Yang memungkinkan justru penurunan suku bunga tersebut. "Kalau untuk turun mungkin saja, tapi sepertinya sih untuk November ini masih dipertahankan," tuturnya.
Pemerintah sudah meminta BI menurunkan suku bunga acuan karena inflasi menurun. Tapi BI menyatakan tak akan terbuai menurunkan suku bunga acuan negara 7,5 persen, meskipun dalam dua bulan terakhir inflasi bisa ditekan. BI mengatakan masih akan memantau perkembangan perekonomian dunia dan dalam negeri sebelum memutuskan untuk menurunkan suku bunga.
DIKO OKTARA
Berita terkait
CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik
10 menit lalu
Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
2 jam lalu
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.
Baca SelengkapnyaBI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit
4 jam lalu
BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).
Baca SelengkapnyaBI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini
17 jam lalu
BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaBI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini
1 hari lalu
BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.
Baca SelengkapnyaEkonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025
3 hari lalu
Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.
Baca SelengkapnyaZulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi
3 hari lalu
Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.
Baca SelengkapnyaSehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187
3 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan
3 hari lalu
BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
3 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca Selengkapnya