Jokowi dan Obama Bahas Kelestarian Lahan Gambut  

Reporter

Rabu, 28 Oktober 2015 15:24 WIB

Presiden Barack Obama, bersalaman dengan Presiden Joko Widodo saat pertemuaannya di Gedung Putih, Washington, 27 Oktober 2015. Ini merupakan kunjungan pertama Presiden Jokowi ke Amerika setelah menjadi Presiden. AP/Susan Walsh

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia dan Amerika Serikat tetap memprioritaskan isu perubahan iklim dalam kerangka kerjasamanya. Dalam pernyataan bersama yang dirilis Gedung Putih, Presiden Joko Widodo dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama berkomitmen untuk bekerja sama menerapkan kebijakan domestik yang kuat untuk membatasi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan ketahanan iklim.

Kedua kepala negara menekankan komitmen tersebut, di Paris Climate Conference pada bulan Desember mendatang. hal tersebut dilakukan untuk menyimpulkan kesepakatan iklim global yang ambisius dan tahan lama serta mencerminkan prinsip common but differentiated responsibilities, mengingat keadaan nasional yang berbeda.

Dalam hal pentingnya pelestarian lahan gambut dan lanskap karbon tinggi lainnya, Presiden Obama menyambut langkah kebijakan baru Presiden Widodo untuk memerangi dan mencegah kebakaran hutan dan kesehatan yang berhubungan, lingkungan, dan dampak ekonomi. Termasuk keputusan Presiden Widodo untuk memperpanjang moratorium izin pembangunan baru di hutan primer dan lahan gambut.

Di lain sisi kedua presiden juga menegaskan niat mereka untuk menghapuskan subsidi bahan bakar fosil yang tidak efisien yang mendorong konsumsi boros tetap menjaga layanan energi penting bagi masyarakat miskin. Presiden menegaskan kembali dukungan mereka terhadap pernyataan di hydroflourocarbons (HFC) dari 2013 G-20 Leaders Statement.

Presiden Joko Widodo menemui Presiden AS Barrack Obama dalam kunjungannya pada Oktober 2015 dalam rangka memenuhi undangan Presiden AS tersebut. Kedua Presiden mengakui bahwa hubungan antara kedua negara mereka lebih kuat dari sebelumnya, dinamis, dan tegas berdasarkan prinsip bersama demokrasi dan tata pemerintahan yang baik, menghormati hak asasi manusia, dan promosi perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan ekonomi.

AS-Indonesia Comprehensive Partnership, merupakan kerangka yang diluncurkan pada tahun 2010. Kini telah diperluas, diperdalam dan ditinggikan hubungan bilateralnya secara lebih jauh. Kemitraan Komprehensif telah menunjukkan signifikansi global peningkatan kerja sama antara negara-negara demokrasi di dunia kedua dan ketiga terbesar, kemungkinan besar untuk kerja sama ekonomi dan pembangunan, dan pentingnya membina pertukaran dan saling pengertian antara dua negara dunia yang paling beragam.

INGE

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

3 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

3 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

4 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

4 jam lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

5 jam lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

13 jam lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

18 jam lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

18 jam lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

18 jam lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya