Instrumen Sama, Mengapa Rupiah Baru Bisa Menguat Sekarang?  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 8 Oktober 2015 05:24 WIB

Ilustrasi Rupiah. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO , Jakarta: Presiden Direktur Center of Banking Crisis, Deni Daruri, menilai penguatan rupiah yang saat ini terjadi harusnya bisa dirasakan sejak dulu jika instrumen intervensinya masih sama.

"Bank Indonesia kan intervensi dolar dengan cadangan devisa, dari dulu instrumennya begitu. Tetapi kenapa sekarang bisa menguat kemarin tidak bisa menguat, ini yang harus dijawab BI, " kata Deni saat ditemui di Jakarta, Rabu, 7 Oktober 2015.

Menurut Deni, BI harus memberikan transparansi dan penjelasan mengenai hal ini, terutama terkait jumlah cadangan devisa.

Perihal sejauh apa efektifitas kebijakan intervensi BI, ia mengatakan dibutuhkan kajian lebih lanjut.

"Efektif atau tidak, harus diintegrasikan dengan kebijakan moneter secara keseluruhan, " katanya.

Deni juga meminta masyarakat tidak hanya terjebak pada euforia penguatan nilai rupiah saja. Menurut dia, yang lebih penting adalah melihat dampak dari keberhasilan kebijakan moneter BI yang ditandai dengan penguatan nilai rupiah terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Kita harus melihat rupiah sekarang misalnya bisa menyentuh 13 ribu, nanti apa dampaknya ke PDB (Produk Domestik Bruto)," ujarnya lagi.

Kurs rupiah naik tajam 420 poin (2,95 persen) ke level 13.821 per dolar AS di akhir perdagangan kemarin, Rabu, 7 Oktober 2015. Sebelum ditutup, mata uang rupiah bahkan sempat menyentuh level 13.738 per dolar AS.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

4 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

4 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

6 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

6 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

6 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

6 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

1 Desember 2023

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

27 Oktober 2023

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.

Baca Selengkapnya

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

26 Oktober 2023

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?

Baca Selengkapnya

Ditutup Melemah, Rupiah di Level Rp 15.519 Per Dolar AS karena Sentimen Inflasi AS

14 November 2022

Ditutup Melemah, Rupiah di Level Rp 15.519 Per Dolar AS karena Sentimen Inflasi AS

Rupiah ditutup melemah 24 poin ke level Rp 15.519

Baca Selengkapnya