Tahun ini, 900 Pekerja Asing Akan Masuk Tangerang

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Minggu, 4 Oktober 2015 19:23 WIB

Seorang pekerja tengah mengaduk adonan somen, mie ini terbuat dari gandum. Kota Tatsuno sudah memproduksi mie somen, sejak 600 tahun lalu. Tatsuno, Jepang, 6 Februari 2015. Buddhika Weerasinghe / Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang memperkirakan ada 900 pekerja asing yang akan masuk ke kota industri dan jasa ini pada tahun 2015.

Kepala Dinas ketenagakerjaan Kota Tangerang, Abduh Surahman di Tangerang, Minggu, 4 Oktober 2015 mengatakan, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, jumlah tenaga kerja asing terus meningkat.

Jumlahnya mulai dari 600 tenaga kerja asing. Tahun ini diperkirakan sampai 900 orang yang akan datang ke Kota Tangerang berasal dari Jepang, Korea, RRT dan beberapa negara lainnya.

"Untuk tahun ini, diperkirakan akan ada 900 pekerja asing yang datang ke Kota Tangerang dalam urusan bekerja," ujarnya.

Ia menjelaskan, tingginya jumlah pekerja asing yang datang karena berkaitan dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Bahkan, ia telah memperkirakan jika pedagang di Kota Tangerang nantinya adalah orang asing. "Jangan kaget kalo nantinya ada pedagang di pasar yakni orang asing," ujarnya.

Abduh juga mengungkapkan, ada 1.600 lowongan bekerja di luar negeri untuk masyarakat Kota Tangerang. Perusahaan yang membuka lowongan yakni Jepang dan Korea untuk bidang konstruksi dan Pertanian modern.

Namun, peminat untuk bekerja di luar negeri dari masyarakat masih tergolong kecil dibandingkan di dalam negeri. "Selain ada warga asing yang datang, ada juga lowongan bekerja di luar negeri tetapi belum begitu terlalu banyak yang berminat," ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun, sejak Januari hingga akhir September telah ada 15 orang yang di PHK akibat dampak ekonomi. Termasuk dua Bank di Tangerang yang juga melakukan pengurangan pegawai dengan cara pensiun dini seperti Bank CIMB dan Danamon.

"Perlambatan ekonomi memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap nasib pekerja. Sebab, perusahaan tak mampu mengeluarkan biaya yang begitu besar saat ini disaat harga dolar terus meningkat," katanya.

BISNIS


Berita terkait

Kemnaker Awasi Pekerja Perempuan dan Anak di Perkebunan Sawit

29 Maret 2022

Kemnaker Awasi Pekerja Perempuan dan Anak di Perkebunan Sawit

Diperlukan beberapa hal untuk mewujudkan hubungan industrial yang kondusif pada sektor perkebunan kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

Studi: Pembelajaran Jarak Jauh Buat Anak Rentan Dipekerjakan

9 Juli 2020

Studi: Pembelajaran Jarak Jauh Buat Anak Rentan Dipekerjakan

Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan selama pandemi Covid-19 ternyata memiliki tantangan salah satunya adalah membuat anak rentan jadi pekerja anak.

Baca Selengkapnya

Disnaker Sumut: Pabrik Mancis yang Terbakar Gunakan Pekerja Anak

24 Juni 2019

Disnaker Sumut: Pabrik Mancis yang Terbakar Gunakan Pekerja Anak

Selain tidak berizin, pabrik mancis yang terbakar Jumat lalu juga terbukti mempekerjakan anak - anak di bawah umur.

Baca Selengkapnya

Menteri Yohana: Anak 0-18 Tahun Dilarang Bekerja, Alasannya...

23 April 2017

Menteri Yohana: Anak 0-18 Tahun Dilarang Bekerja, Alasannya...

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise menegaskan bahwa anak berusia 0-18 tahun dilarang bekerja.

Baca Selengkapnya

Muncikari Kerjakan Dua Remaja Depok di Warung Remang-remang

14 Februari 2017

Muncikari Kerjakan Dua Remaja Depok di Warung Remang-remang

Polres Depok menangkap muncikari Mami alias Heni dan Andika (27), yang menyekap dua anak remaja asal Depok untuk dijadikan pemandu lagu di Bekasi.

Baca Selengkapnya

Bupati Dedi Mulyadi Beri Tajudin 'Cobek' Pekerjaan, Gajinya?  

24 Januari 2017

Bupati Dedi Mulyadi Beri Tajudin 'Cobek' Pekerjaan, Gajinya?  

Tajudin tak menyangka akan diberi pekerjaan oleh Dedi.

Baca Selengkapnya

Bebas, Tajudin Belum Ingin Berjualan Cobek Lagi  

15 Januari 2017

Bebas, Tajudin Belum Ingin Berjualan Cobek Lagi  

Tajudin baru bisa keluar penjara setelah dua hari vonis bebas yang diterimanya dari Pengadilan Negeri Tangerang.

Baca Selengkapnya

Kuli Bangunan Ikat Anak di Batu karena Tak Bisa Bayar Baby-Sitter  

23 Mei 2016

Kuli Bangunan Ikat Anak di Batu karena Tak Bisa Bayar Baby-Sitter  

Mereka tak mampu mengirim Shivani yang baru berusia 15 bulan ke tempat penitipan anak.

Baca Selengkapnya

Three in One Akan Dihapus karena Mengeksploitasi Anak

28 Maret 2016

Three in One Akan Dihapus karena Mengeksploitasi Anak

Anak dijadikan sumber nafkah orang tua dengan harga sewa Rp 200 ribu.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Beri Kemudahan Pekerja di Kawasan Ekonomi Khusu

18 Februari 2016

Pemerintah Beri Kemudahan Pekerja di Kawasan Ekonomi Khusu

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) berikan fasilitas dan kemudahan khusus untuk pekerja yang berada di delapan lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK

Baca Selengkapnya