Dongkrak Produksi Beras, IPB Kenalkan Bibit Unggul  

Reporter

Minggu, 27 September 2015 18:37 WIB

Ilustrasi Petani di Sawah. ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Karawang - Tim peneliti dari Institut Pertanian Bogor memperkenalkan padi bibit unggul untuk mendongkrak produksi pertanian hingga tiga kali lipat. Di sawah seluas 200 hektar itu potensi hasil panen sebesar 13,4 ton gabah kering panen (GKP) per hektare. "Lebih dari rata-rata produksi beras nasional sebanyak 5,5 ton per hektar," ujar kepala tim peneliti Institut Pertanian Bogor Hajrial Aswidinnoor.

Selain menanam padi bibit unggul, untuk mendongkrak produksi pemerintah juga akan meningkatkan luas drum farm dari 500 hektare menjadi 100 ribu hektare pada 2015. "Penambahan ini akan disebar di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan," kata Hajrial. "Lewat bibit unggulan IPB3S hasil panen meningkat lebih banyak."

Meningkatnya produksi pertanian membuat Presiden Jokowi meyakini bahwa Indonesia tidak perlu mengimpor beras hingga akhir 2015. "Kita bisa memenuhi kebutuhan beras nasional tanpa perlu impor, cadangan kita 1,7 ton, ditambah prediksi panen pada akhir tahun sebanyak 300 ribu ton. Ini sangat mencukupi," ujar Jokowi saat meninjau panen raya di Cikarang, Banyusari, Kabupaten Karawang, Minggu, 27 September 2015.

Ihwal pengaruh kekeringan El Nino pada cadangan beras nasional, Jokowi mengatakan pemerintah masih melakukan hitung-hitungan. Pemerintah, katanya, masih mempertimbangkan cadangan beras yang ada dengan pengeluaran 220 ribu ton per bulan. Saat ini Jokowi sedang memprioritaskan tiga hal, yaitu memastikan stok beras, distribusi beras yang lancar, dan memastikan harga beras yang terjangkau.

Ia juga meminta Bulog menjadi penyangga harga beras supaya bisa terjangkau. Untuk meningkatkan produksi padi dalam negeri, Jokowi mengaku sedang menyiapkan program penambahan lahan sawah di seluruh Indonesia. Selain itu, ia menyatakan perlunya intensifikasi untuk petani. "Sehingga semua petani berpikir untuk produksi, produksi, dan produksi," kata dia.

Dalam acara panen raya tersebut Jokowi menyaksikan penanaman dan panen padi menggunakan mesin kombinasi. Tampak istrinya, Iriana Widodo; Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar; Menteri Desa Percepatan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar; Menteri Pertanian Amran Sulaiman; dan Kepala Bulog Djarot Kusumayakti.

HISYAM LUTHFIANA

Berita terkait

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

2 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

4 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

8 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

11 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

14 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

14 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

24 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

36 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

38 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

39 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya