Legislator Kritisi Menteri Susi Atas Moratorium Perikanan

Reporter

Selasa, 15 September 2015 22:01 WIB

Arloji mewah Susi Pudjiastuti. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Daniel Johan mengatakan, sejak November 2014, 637.000 orang yang berusaha pada bidang perikanan menjadi pengangguran setelah Menteri Kelautan dan Perikanan mengeluarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 56 dan 57 tentang Moratorium Perizinan Usaha Perikanan Tangkap di perairan Indonesia.

"Menteri KKP Susi Pudjiastuti menghancurkan perikanan Indonesia, melalui beberapa kebijakannya," kata Daniel di Jakarta, Selasa (15 September 2015).

Politisi PKB itu merinci jumlah pengangguran itu meliputi 130.00 anak buah kapal, 75.000 buruh unit pengolahan ikan, 400.000 pembudi daya dan nelayan kepiting serta rajungan, 8.000 penangkap benih lobster, 1.000 pembudidaya lobster, dan 50.000 pembudidaya ikan kerapu.

Daniel bahkan mengklaim Permen 56 dan 57 itu telah membuat negara kehilangan pendapatan 772 juta dolar AS sejak November 2014.

Dia menyebutkan, dari penangkapan ikan tuna negara kehilangan pendapatan 120 juta dolar AS atau anjlok 60 persen.

Tanpa mengutip data yang menjadi rujukannya, Daniel menyebutkan untuk penangkapan udang anjlok 50 persen atau sekitar 52 juta dolar AS, sedangkan dari penangkapan ikan cakalang, negara kehilangan pendapatan 48 juta dolar AS.


ANTARA

Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

3 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

6 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

24 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

44 hari lalu

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.

Baca Selengkapnya

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

28 Februari 2024

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

26 Februari 2024

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah bisa bergerak ke arah Rp 15.500 per dolar AS pada pekan ini.

Baca Selengkapnya

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

24 Februari 2024

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

Wilayah Philadelphia di Amerika Serikat kini heboh karena disebut Kota 'Zombie', Kenapa?

Baca Selengkapnya

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

15 Februari 2024

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

Di tengah melemahnya perekonomian Cina, generasi muda di sana lebih senang rebahan dibandingkan bekerja keras.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

7 Februari 2024

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

Hanya 25,2 persen pengungsi Ukraina di Jerman yang saat ini berstatus bekerja. Angka itu cukup kecil jika dibanding negara Eropa lainnya.

Baca Selengkapnya