Harga Minyak Diprediksi Anjlok, Cadangan Ditingkatkan

Reporter

Senin, 14 September 2015 20:57 WIB

Kilang minyak mentah Balikpapan, Kalimantan. ANTARA/Dedhez Anggara

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah telah menyiapkan sejumlah kebijakan untuk mengantisipasi kemungkinan penurunan harga minyak. Salah satunya dengan menambah cadangan minyak dan bahan bakar minyak nasional.

"Kami antisipasi dengan segera membangun storage dan Presiden sudah instruksikan untuk menambah storage," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral IGN Wiratmaja Puja kepada wartawan di Jakarta, Senin, 14 September 2015.

Harga minyak diprediksi bakal terus mengalami penurunan. Berdasarkan riset Goldman Sachs Group Inc, harga minyak diperkirakan bakal menyentuh level US$ 20 per barel.

Wiratmaja tak memungkiri terjadinya penurunan harga minyak. Indikasinya, harga minyak sempat melonjak ke level di atas US$ 50 per barel, tapi berangsur turun. Per hari ini, harga minyak mentah dunia berada di level US$ 48 per barel.

Dalam jangka pendek, menurut Wiratmaja, penambahan cadangan bisa dilakukan dengan memaksimalkan tangki penyimpanan yang saat ini tidak dipakai. "Yang idle punya BUMN dan KKKS sudah kami data, kira-kira kapasitasnya lebih dari satu juta barel yang bisa digunakan sebagai storage."

Selain memaksimalkan tangki-tangki yang tidak terpakai, pemerintah juga menginstruksikan pembangunan storage baru di dalam negeri. Arahan tersebut tak hanya diperuntukkan bagi Pertamina melainkan investor yang berminat membangun di Tanah Air.

Tawaran skemanya, kata Wiratmaja, Pertamina cukup membeli sejumlah minyak yang diambil. Sementara yang membangun dan memasok storage adalah investor swasta tersebut. "Sebenarnya banyak badan usaha yang siap begitu, tapi regulasinya sedang kami susun sebaiknya bagaimana," ujar Wiratmaja.

Wiratmaja menuturkan, pemerintah memprioritaskan pembangunan storage di dalam negeri. Sebab, Indonesia bisa memiliki infrastruktur dan menguasai teknologi.

Kendati demikian, pemerintah tak menutup peluang perluasan pembangunan dan akuisisi storage di tempat lain. Wiratmaja mengatakan, dalam aturan yang baru nanti Pertamina maupun badan usaha lain boleh mengakuisisi storage di luar negeri. "Jadinya langsung kita miliki,"

Wiratmaja mengatakan Pertamina sudah merencanakan ke arah tersebut. Meski tak menyebutkan detil negara yang bakal dituju, menurut dia Pertamina bakal mengakuisisi kepemilikan tangki penampungan minyak milik perusahaan lain di luar negeri.

Dengan cara tersebut, pemerintah memperkirakan storage untuk operasional bisa ditingkatkan menjadi 30 hari dari sebelumnya sekitar 20 hari. Tak hanya itu, peningkatan cadangan ini juga diupayakan untuk kebutuhan serep penyangga (buffer stock) selama 30 hari. "Kita butuh buffer storage sebanyak 45 juta barel artinya tambahan 30 hari itu," kata Wiratmaja.

Meski demikian, Wiratmaja belum bisa memastikan kapan kebijakan antisipasi tersebut direalisasikan. Menurut dia, hingga kini pemerintah terus menggodok aturan pembangunan storage. "Kami harapkan segera, bentuknya nanti peraturan presiden."

AYU PRIMA SANDI

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

8 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

8 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

9 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

9 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

9 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

56 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya