TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, pada Senin, 14 September 2015, dibuka menguat 17,7 poin seiring dengan meredanya harapan kenaikan suku bunga The Fed.
IHSG BEI dibuka naik 17,7 poin atau 0,21 persen menjadi 4.378,19, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak menguat 4,5 poin atau 0,62 persen menjadi 740,90.
"Data perekonomian Amerika Serikat yang melambat akan menjadi pertimbangan The Fed atas rencananya menaikkan suku bunga pada September ini sehingga mengurangi tekanan bagi pasar saham global, termasuk IHSG," kata Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah di Jakarta, Senin, 14 September 2015.
Ia berujar, sentimen konsumen AS turun ke level terendah dalam setahun pada September 2015 seiring perlambatan ekonomi global dan gejolak pasar keuangan. "Gejolak bursa saham telah menggoyahkan tingkat kepercayaan masyarakat AS terhadap kondisi perekonomian," ucapnya.
Sentimen lain, tutur dia, inflasi produsen AS tercatat mendatar pada Agustus lalu. Situasi itu juga dapat membebani keputusan The Fed menaikkan suku bunga. Kendati demikian, kata dia, perlambatan ekonomi Cina tetap menjadi kendala bagi laju IHSG. Bursa saham di dalam negeri diperkirakan masih akan bergerak bervariasi pada pekan ini.
Analis dari Mandiri Sekuritas, Hadiyansyah, menjelaskan, dalam jangka pendek, IHSG BEI masih berpotensi melanjutkan penguatannya, meski indeks bursa saham global bervariasi. "Estimasi pergerakan indeks BEI hari ini berada pada 4.300-4.415 poin," ujarnya.
Adapun indeks bursa Hang Seng menguat 148,31 poin atau 0,69 persen ke level 21.652,68, indeks Nikkei turun 68,59 poin (0,38 persen) ke 18.195,69, dan indeks Straits Times melemah 8,30 poin (0,29 persen) ke 2.879,48.
ANTARA
Berita terkait
IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
13 jam lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
4 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaIHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5
5 hari lalu
IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
7 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaIHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat
7 hari lalu
IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82
7 hari lalu
Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
7 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia
11 hari lalu
SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah
13 hari lalu
Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah
13 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.
Baca Selengkapnya