BI: Suku Bunga Simpanan dan Kredit Turun

Reporter

Selasa, 8 September 2015 16:24 WIB

TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia mencatat suku bunga simpanan dan suku bunga kredit mengalami penurunan sejalan dengan melambatnya pertumbuhan kredit.

Berdasarkan Analisis Uang Beredar, pada Juli 2015, suku bunga deposito berjangka tiga dan enam bulan masing-masing tercatat sebesar 8,13 persen dan 8,71 persen.

"Mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 8,27 persen dan 8,73 persen," demikian ditulis Bank Indonesia, Selasa, 8 September 2015. Sementara itu, rata-rata suku bunga kredit turun dari 12,97 persen pada Juni 2015 menjadi 12,92 persen pada Juli 2015.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Budi Gunadi Sadikin mengatakan perseroan belum akan menyesuaikan lagi tingkat suku bunga kredit Bank Mandiri.

Suku bunga dasar kredit (SBDK) Bank Mandiri per Juli 2015, berdasarkan data Bank Indonesia, tercatat kredit korporasi perseroan sebesar 10,5 persen, kredit retail 12,25 persen, kredit mikro 19,25 persen, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) 11 persen, dan non-KPR di level 12,5 persen.

"Kami melihat dulu bagaimana Bank Indonesia menetapkan BI Rate karena penetapan suku bunga kredit ini selalu mengikuti pergerakan suku bunga acuan bank sentral," ucapnya. Menurut Budi, bank sentral masih akan menahan tingkat suku bunga acuannya yang saat ini berada di level 7,5 persen karena saat ini masih ada tekanan volatilitas nilai tukar rupiah.

BISNIS.COM

Berita terkait

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

11 jam lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

14 jam lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

19 jam lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

19 jam lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

23 jam lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

1 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

3 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya