Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, mengangkat kepalan tangannya bersama buruh dari sejumlah serikat saat peringatan Hari Buruh Internasional di Silang Monas, Jakarta, 1 Mei 2015. Pada aksi ini para buruh menuntut pemerintah untuk memperhatikan kesejahteraan para buruh. Tempo/Dian triyuli handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menyebut kementerian yang dia pimpin dengan istilah ministry of problem. Itu dikatakan Hanif saat bertemu dengan rekannya yang berasal dari luar negeri.
Hanif menceritakan, salah satu rekannya yang berasal dari luar negeri sempat menanyakan penyebutan Kementerian Ketenagakerjaan dalam bahasa Inggris.
"Dia tanya apa nama yang benar, ministry of manpower atau ministry of labour. Saya jawab salah semua, yang benar ministry of problem," katanya dalam acara perubahan logo Kementerian Ketenagakerjaan di Jakarta, Jumat, 4 September 2015.
Menurut Hanif, kementerian yang dia pimpin memang penuh dengan masalah, baik terkait dengan perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI) maupun tenaga kerja asing.
Masalah perburuhan juga sangat banyak, di antaranya soal upah minimum, kebutuhan hidup layak, pemutusan hubungan kerja.
"Di sini memang tempatnya masalah, mulai TKI, PHK, hingga masalah hubungan industrial lain," ujarnya.