Kedatangan Lagarde Menumbuhkan Sentimen Positif Pelaku Pasar

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 2 September 2015 22:01 WIB

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde dalam jumpa pers seusai melakukan pertemuan tertutup dengan pimpinan DPR RI di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 2 September 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad menilai kedatangan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) dapat menumbuhkan sentimen positif pelaku pasar modal di Indonesia.

"Begini, dia (Lagarde) datang dengan topik yang bagus untuk kita, yaitu tentang mobilisasi pembiayaan infrastruktur yang sangat kita perlukan, dan terutama karena memang sangat pas waktunya," kata Muliaman Hadad saat ditemui usai menjadi salah satu panelis dalam Konferensi BI-IMF tentang Masa Depan Pembiayaan Asia di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu, 2 September 2015.

Kepada bos IMF tersebut, Muliaman menyampaikan bahwa Indonesia harus melengkapi kapasitas perbankan dan mengembangkan komponen yang akan dikembangkan di pasar modal.

"Tuntutan untuk membangun investor yang lebih banyak, (perusahaan) yang IPO (penawaran umum perdana di bursa saham) yang lebih banyak, semua itu jadi relevan dan itu yang sekarang kita dorong," kata dia.

Meskipun demikian, tampaknya efek kunjungan Lagarde selama dua hari ke Indonesia (1-2 September) belum menunjukkan sentimen positif bagi pasar, seperti tampak pada penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) yang melemah 11,16 poin pada Rabu sore, seiring pelaku pasar yang kembali melakukan aksi lepas saham.

IHSG BEI ditutup melemah 11,16 poin atau 0,25 persen menjadi 4.401,29. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 2,87 poin (0,38 persen) menjadi 746,10.

Demikian pula tampak di pasar finansial, di mana nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore bergerak melemah sebesar 36 poin menjadi Rp14.132 dibandingkan posisi sebelumnya, yakni Rp14.096 per dolar AS.

ANTARA

Berita terkait

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

15 Desember 2023

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

21 Oktober 2022

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia terus menurun.

Baca Selengkapnya

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

28 September 2022

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

Luhut Binsar Panjaitan meminta Indonesia harus kompak menghadapi ancaman resesi global 2023.

Baca Selengkapnya

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

17 Februari 2020

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

Pasar saham menjadi yang paling rentan terpengaruh oleh dinamika perekonomian global yang diliputi ketidakpastian sejak awal 2020.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

24 September 2019

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

Sri Mulyani mengatakan data tersebut menyiratkan bahwa sektor pertambangan memang mengalami tekanan yang sangat dalam pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

30 Juli 2019

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

Core menyatakan kondisi perekonomian dunia hingga akhir 2019 diperkirakan tumbuh lebih lambat dibanding 2018.

Baca Selengkapnya

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

10 April 2019

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomiglobal 2019 sebanyak 0,2 persen dari angka dikeluarkan pada Januari lalu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

27 Agustus 2018

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia mesti mengandalkan kemampuannya sendiri agar aman dari dampak ketidakstabilan ekonomi dunia"Saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Jokowi saat menerima anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

17 Juli 2018

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

Sri Mulyani menyatakan Indonesia siap menghadapi kondisi perekonomian global tersebut.

Baca Selengkapnya

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

12 Juni 2018

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

IMF memprediksi perekonomian dunia tahun depan hanya tumbuh 3,9 persen.

Baca Selengkapnya