Rupiah Melemah, 3 Proyek Besar di Yogyakarta Tetap Jalan

Reporter

Rabu, 2 September 2015 08:57 WIB

Ilustrasi kurs rupiah dan mata uang Indonesia. Getty Images

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pelemahan nilai tukar rupiah yang kini masih tertahan di level Rp 14.000 per dolar Amerika dinilai belum mengancam nasib tiga proyek besar yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pemerintah mengatakan telah menyiapkan antisipasi jika proyek-proyek tersebut memerlukan revisi kontrak. “Kami sudah siapkan langkah evaluasi,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DIY Tavip Agus Rayanto, Selasa, 1 September 2015.

Menurut Tavip, sejak nilai tukar rupiah terus melemah, pemerintah DIY terus berkoordinasi dengan kabupaten/kota guna memantau proyek strategis yang membutuhkan anggaran besar dan bersifat multiyears.

Tavip mengatakan ada sejumlah proyek besar yang saat ini sedang berjalan. Yang terbesar adalah pembangunan Pelabuhan Tanjung Adi Karto Kulonprogo. Dibangun sejak 2009, proyek ini masih memerlukan pendanaan sekitar Rp 300 miliar. Tahun depan proyek pelabuhan di ujung barat Yogyakarta itu ditargetkan bisa selesai.

Adapula proyek jalur jalan lingkar selatan (JJLS) yang proses pembangunannya telah dimulai sejak 2006. Mempunyai panjang 117 kilometer, proyek jalan yang melintasi tiga kabupaten, yakni Bantul, Kulonprogo, dan Gunungkidul ini ditanggung bersama oleh pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten. Adapun pembangunan bandara di Kulonprogo masih menunggu proses kasasi Mahkamah Agung. “Semua proyek itu belum ada revisi kontrak,” ujar Tavip.

Kepala Bidang Statistik dan Perencanaan Bappeda Gunungkidul Saptoyo mengatakan dari target pembebasan lahan seluas 192 ribu meter persegi senilai Rp 57 miliar belum ada indikasi direvisi atau pengurangan luas. “Sejauh ini monitoring dari provinsi belum ada perubahan nilai proyek,” ujar Saptoyo.

Pemerintah Gunung Kidul mengaku dari tanggungan pengerjaan 80 kilometer proyek JJLS, sampai tahun ini baru separuh yang selesai atau masih ada 40 kilometer lagi.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

4 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

4 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

6 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

6 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

6 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

7 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

8 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

11 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

11 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya