Ekonom Senior Ini Merindukan 3 Kebijakan Ekonomi Orde Baru

Reporter

Senin, 31 Agustus 2015 22:02 WIB

Mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim. Tempo/Aditia noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior yang juga mantan menteri di era Orde Baru Emil Salim membeberkan tiga hal penting terkait pembangunan ekonomi nasional yang kini sudah tidak dirasakan pada kebijakan pemerintah. Sementara, Orde Baru diklaim Emil sukses menerapkan kebijakan ini.

Hal pertama adalah peran Perum Bulog sebagai kepanjangan tangan pemerintah yang bisa mengintervensi mekanisme pasar di sektor pangan. Dahulu, Bulog bisa mengintervensi pasar lantaran menguasai stok pangan nasional. Penguasaan ini membuat harga pangan selalu stabil hampir pada seluruh masa Orde Baru.

Intervensi Bulog, kata Emil, bukanlah perwujudan negara sebagai lembaga otoriter. Intervensi, di negara penganut sistem liberal sekalipun, tetap dibutuhkan untuk menjaga daya beli masyarakat.

"Mekanisme pasar tetap harus dijaga," kata Emil dalam Seminar Nasional bertajuk Perekonomian Indonesia dari Masa ke Masa: Tantangan, Strategi, dan Pembelajaran Bangsa di kantor Kementerian Keuangan, Senin, 31 Agustus 2015.

Emil berkaca pada lumpuhnya peran Bulog mengatasi kenaikan harga bahan pokok seperti beras dan cabai. Diketahui pada triwulan I dan II 2015 lalu, laju inflasi banyak didorong oleh naiknya harga komoditas ini.

Emil juga mengkritik pemerintah yang ak lagi menggelontorkan dana untuk Bulog. Perusahaan diminta mencari dana sendiri lewat pinjaman agar fungsi stabilisator bisa berjalan. "Kalau dananya seret, bagaimana Bulog bisa berpengaruh," dia berujar.

Keberhasilan Bulog menjaga stok pangan juga tak lepas dari kesuksesan pemerintah Orde Baru mengadakan swasembada komoditas, khususnya beras. Program ini sukses salah satunya ditopang oleh koperasi unit desa yang mumpuni.

Kemampuan KUD didukung oleh kredit pemerintah saat itu, sehingga pendanaannya lancar. Akhirnya, dari hulu ke hilir, koperasi menjadi pengawal swasembada pangan.

Kondisi saat ini justru terbalik. Saat krisis, pemerintah malah gencar mewacanakan tax holiday bagi pebisnis kelas atas. Padahal, Emil berucap, insentif ke koperasi dan usaha kecil menengah juga perlu diberikan. "UKM atau petani harusnya dapat," kata dia.

Hal ketiga adalah soal keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat pedesaan. Emil bercerita, saat tim ekonomi Soeharto merumuskan ataupun mengevaluasi kebijakan, dampak ke pedesaan selalu menjadi pertimbangan.

Faktor yang menjadi referensi tim ekonomi Soeharto adalah inflasi di tingkat desa. Faktor inilah yang seakan hilang dalam perumusan maupun evaluasi kebijakan ekonomi saat ini. "Justru kalau tidak dikembalikan ke desa, pembangunan menjadi anomali," kata Emil.

ROBBY IRFANY


Berita terkait

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

5 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

6 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

6 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

7 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

7 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

8 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

11 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

13 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

24 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

26 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya