Jokowi Serahkan Penilaian Kereta Cepat ke Tim Independen

Reporter

Minggu, 30 Agustus 2015 05:34 WIB

Ekspersi Presiden Joko Widodo (tengah) saat menjawab Pertanyaan sejumlah wartawan usai makan bersama di Istana Negara, Jakarta, 27 Agustus 2015. Pertemuan yang berlangsung rutin setiap dua minggu sekali untuk kelancaraan peliputan kepresidenan. Tempo/ Aditia Noviansyah

TEMPO.CO , Jakarta: Presiden Joko Widodo menyerahkan sepenuhnya penilaian ‎mengenai pemenang tender high speed train atau kereta cepat kepada tim konsultan independen. Jokowi tak tahu detail proposal penawaran baru yang diberikan oleh pemerintah Jepang pekan lalu.

"Saya enggak ngerti. Aturan mainnya ada di konsultan independen dan tim penilai," kata Jokowi usai membagikan bahan pokok di Johar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu 29 Agustus 2015. Menurut Jokowi, hasil penilaian belum diserahkan kepadanya.

Jokowi berjanji langsung memutuskan pemenang tender jika hasil penilaian dari konsultan independen keluar. "Begitu masuk akan saya putuskan detik itu juga," kata Jokowi.

‎Yang harus dipahami publik adalah bahwa pembangunan kereta cepat tersebut sama sekali tak memakan uang negara. Keseluruhan biaya proyek tersebut murni investasi pihak luar.

Jokowi mengatakan uang yang dibutuhkan untuk membangun proyek kereta cepat Rp 60 triliun merupakan jumlah yang cukup besar. "Kalau APBN duit segede itu mending buat bikin kereta di Papua, Sulawesi, atau Kalimantan. Tapi ini kan dari investor, jadi ya silakan asalkan tak mengganggu APBN."‎

‎Rabu, 26 Agustus 2015 lalu, utusan dari pemerintah Jepang, Izumi Hiroto bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Kedatangannya untuk memberikan penawaran baru pada pembangunan high speed train atau kereta cepat Jakarta - Bandung. Salah satu yang diberikan adalah keringanan jaminan. ‎

Jika sebelumnya pemerintah harus memberikan jaminan penuh, sekarang tak harus seluruhnya. ‎Selain itu, mereka juga menjanjikan percepatan pembangunan. serta transfer teknologi.

Kedatangan utusan Jepang tersebut mendekati batas ‎akhir penilaian yang direncanakan ditutup pada akhir Agustus ini. Saat ini Jepang memang sedang bersaing ketat dengan Cina yang juga berminat terhadap proyek tersebut.

FAIZ NASHRILLAH‎

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

26 menit lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

6 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

10 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

13 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

13 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya