Karyawan melintas di depan layar elektronik Indeks Harga Saham Gabungan, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 16 Januari 2015. IHSG ditutup anjlok 40 poin ke level 5.148,379, yang disebabkan sentimen rendahnya harga minyak dunia. ANTARA/Puspa Perwitasari
TEMPO.CO, Jakarta -Analis saham dari LBP Enterprise Lucky Bayu Purnomo mengatakan sentimen negatif punya andil cukup besar memicu larinya arus modal di pasar modal. Namun Lucky melihat sentimen itu bukan satu-satunya yang membuat pasar modal terpuruk belakangan ini.
Di tengah situasi seperti ini, Lucky mengatakan, ada dua respon terhadap perusahaan yang ingin melakukan penawaran saham perdana (initial public offering). Pertama, mereka yang memilih menunda menggelar IPO dan perusahaan yang berani melakukan IPO. "Buat mereka yang IPO ada momentum harga saham murah," ucapnya kepada Tempo, Ahad 23 Agustus 2015.
Sedangkan bagi yang menunda, besar kemungkinan calon emiten memilih melakukannya pada tahun depan. "Pasar masih melihat dan menunggu keputusan dari The Fed," kata Lucky.
Bila para investor menunda menanamkan modalnya, lanjut Lucky, besar kemungkinan likuiditas menjadi kering. "Dampaknya bisa ke rupiah yang makin tertekan," ucapnya. Ia memprediksi keluarnya arus modal bakal terjadi hingga akhir tahun nanti.
Sejumlah upaya yang dilakukan pemerintah dan Bank Indonesia, menurut Lucky, belum bisa menolong indeks harga saham gabungan. Kegaduhan politik yang sempat terjadi di level kementerian ekonomi, menurut Lucky, malah membuat investor menjaga jarak.
Sementara rencana Otoritas Jasa Keuangan yang ingin mengeluarkan kebijakan pembelian kembali saham (buy back) dipandang pesimistis oleh Lucky. "Kondisi pasarnya sedang tidak baik. Jadi belum tepat," kata dia.
Dalam siaran persnya Bursa Efek Indonesia mencatat aktivitas perdagangan saham di periode 18 hingga 21 Agustus 2015 secara rata-rata mengalami peningkatan bila dibandingkan sepekan sebelumnya. Rata-rata nilai transaksi harian meningkat sebesar 1,41 persen dari Rp 4,66 triliun menjadi Rp 4,73 triliun.
Sementara rata-rata volume dan frekuensi transaksi masing-masing turun sebesar 5,03 persen dan 5,94 persen. Pada periode 18 sampai 21 Agustus 2015 investor asing mencatat jual bersih dengan nilai Rp 4,30 triliun.
Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama
2 Februari 2024
Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran pimpinan PT Hutama Karya (Persero). Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI),
Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia
1 Februari 2024
Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia
Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi Greylag Entities terhadap putusan permohonan pembatalan perdamaian yang sebelumnya memenangkan Garuda Indonesia.