Indeks Saham Tiarap, Bagaimana Nasib IPO Emiten?  

Reporter

Senin, 24 Agustus 2015 12:25 WIB

Karyawan melintas di depan layar elektronik Indeks Harga Saham Gabungan, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 16 Januari 2015. IHSG ditutup anjlok 40 poin ke level 5.148,379, yang disebabkan sentimen rendahnya harga minyak dunia. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta -Analis saham dari LBP Enterprise Lucky Bayu Purnomo mengatakan sentimen negatif punya andil cukup besar memicu larinya arus modal di pasar modal. Namun Lucky melihat sentimen itu bukan satu-satunya yang membuat pasar modal terpuruk belakangan ini.

Di tengah situasi seperti ini, Lucky mengatakan, ada dua respon terhadap perusahaan yang ingin melakukan penawaran saham perdana (initial public offering). Pertama, mereka yang memilih menunda menggelar IPO dan perusahaan yang berani melakukan IPO. "Buat mereka yang IPO ada momentum harga saham murah," ucapnya kepada Tempo, Ahad 23 Agustus 2015.

Sedangkan bagi yang menunda, besar kemungkinan calon emiten memilih melakukannya pada tahun depan. "Pasar masih melihat dan menunggu keputusan dari The Fed," kata Lucky.

Bila para investor menunda menanamkan modalnya, lanjut Lucky, besar kemungkinan likuiditas menjadi kering. "Dampaknya bisa ke rupiah yang makin tertekan," ucapnya. Ia memprediksi keluarnya arus modal bakal terjadi hingga akhir tahun nanti.

Sejumlah upaya yang dilakukan pemerintah dan Bank Indonesia, menurut Lucky, belum bisa menolong indeks harga saham gabungan. Kegaduhan politik yang sempat terjadi di level kementerian ekonomi, menurut Lucky, malah membuat investor menjaga jarak.

Sementara rencana Otoritas Jasa Keuangan yang ingin mengeluarkan kebijakan pembelian kembali saham (buy back) dipandang pesimistis oleh Lucky. "Kondisi pasarnya sedang tidak baik. Jadi belum tepat," kata dia.

Dalam siaran persnya Bursa Efek Indonesia mencatat aktivitas perdagangan saham di periode 18 hingga 21 Agustus 2015 secara rata-rata mengalami peningkatan bila dibandingkan sepekan sebelumnya. Rata-rata nilai transaksi harian meningkat sebesar 1,41 persen dari Rp 4,66 triliun menjadi Rp 4,73 triliun.

Sementara rata-rata volume dan frekuensi transaksi masing-masing turun sebesar 5,03 persen dan 5,94 persen. Pada periode 18 sampai 21 Agustus 2015 investor asing mencatat jual bersih dengan nilai Rp 4,30 triliun.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

24 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

30 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

45 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

5 Maret 2024

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

6 Februari 2024

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama

2 Februari 2024

Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran pimpinan PT Hutama Karya (Persero). Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI),

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia

1 Februari 2024

Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia

Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi Greylag Entities terhadap putusan permohonan pembatalan perdamaian yang sebelumnya memenangkan Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Segera Melantai di BEI, United E-Motor Genjot Produksi Motor Listrik

27 Januari 2024

Segera Melantai di BEI, United E-Motor Genjot Produksi Motor Listrik

Produsen sepeda United Bike dan motor listrik United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa (TDI) Tbk siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca Selengkapnya