Jawa Barat Pangkas Birokrasi, Nelayan Bisa Urus Izin Online  

Reporter

Selasa, 18 Agustus 2015 15:41 WIB

Nelayan menjahit jaring penangkap ikan di desa El Max, Mediterania Alexandria, mesir, 12 September 2014. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam waktu dekat para nelayan di Jawa Barat akan dimudahkan Internet dalam mengurus perizinan. Hal itu dimungkinkan karena Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan meluncurkan perizinan kapal dan perahu secara daring (online) guna memberikan akses kepada nelayan yang jauh dari pusat kota.

Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar mengatakan perizinan secara daring kapal dan perahu tersebut disediakan untuk memangkas birokrasi yang selama ini sulit diakses nelayan.

Menurutnya, banyak nelayan yang tidak bisa mendaftarkan perahunya akibat akses yang sulit atau letaknya yang terlalu jauh dengan ibu kota provinsi yang berlokasi di Bandung.

"Di Jabar ada 18.187 unit perahu, besar, dan kecil. Tapi baru 56,6% yang memiliki izin," katanya, Selasa (18 Agustus 2015).

Oleh karena itu, pihaknya segera menata perizinan dengan sistem daring dan mobile, mengingat besarnya jumlah perahu yang belum terdaftar di Provinsi Jabar.

"Ini memang harus ditata, mengingat ada 18.000 lebih kapal. Begitu pula nelayannya kurang lebih mencapai 105.000 orang," ujarnya.

Deddy menjelaskan penataan perizinan tersebut juga terkait dengan program rencana induk pelabuhan perikanan nasional.

Hingga saat ini baru ada 16 lokasi yang memenuhi kriteria rencana induk tersebut, dari total 84 pelabuhan yang direncanakan.

"Kami juga berharap dukungan dari pemerintah pusat untuk membangun infrastruktur," tambahnya.

Sementara itu, kalangan nelayan di Jabar mengaku masih banyak yang kesulitan dalam mengurus perizinan untuk melaut.

Presidium Serikat Nelayan Indonesia (SNI) Jabar Budi Laksana meminta realisasi perizinan daring bagi perahu nelayan tidak menimbulkan masalah di lapangan.

Menurut dia, perizinan daring bagi kapal dan perahu perlu keseriusan dari pemerintah. Soalnya, birokrasi yang berbelit dan minimnya pengetahuan nelayan tradisional tentang birokrasi membuat nelayan enggan mengurusnya.

Hal tersebut secara langsung berdampak bagi kesejahteraan nelayan tradisional karena tidak bisa mendapatkan izin dari pemerintah untuk melaut.

“Perlu keseriusan dari pemerintah untuk menyiapkan berbagai sarana dan prasarananya agar tidak ada hambatan teknis di lapangan,” tegasnya.

Pemerintah juga perlu menyosialisasikan terhadap nelayan agar mereka melek teknologi dan mampu mengurus perizinan secara daring tanpa menemui hambatan.

Budi menambahkan, masalah serius yang dihadapi nelayan saat ini adalah soal kompetensi jelang pemberlakuan pasar bebas Asean pada akhir 2015.

Saat ini nelayan di Jabar hanya menguasai jarak tangkapan ikan maksimal 12 mil dari tepi pantai, dan belum memasuki zona ekonomi eksklusif.

“Para nelayan harus segera mendapatkan transfer pengetahuan dan teknologi agar mereka siap,” katanya.

BISNIS.COM

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

3 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

3 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

6 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

7 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

10 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

11 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

13 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

17 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

17 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

21 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya